Pasar Tunggu Kebijakan BI dan The Fed, Rupiah Dibuka Menguat Tipis
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka menguat tipis pagi ini, Rabu (21/8), sebesar 0,03% ke level Rp 14.262,8 per dolar AS dibandingkan posisi penutupan Selasa (20/8) di level Rp 14.267,5 per dolar AS.
Namun, penguatan tersebut tidak bertahan lama lantaran beberapa saat setelah perdagangan dimulai, rupiah langsung terdepresiasi. Mengutip dari Bloomberg, saat berita ini ditulis, rupiah terdepresiasi sebesar 0,14% ke level Rp 14.247,5 per dolar AS.
Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Pieter Abdullah Redjalam memperkirakan pergerakan rupiah hari ini masih akan berada dalam tekanan. "Pelaku pasar masih menunggu keputusan hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) yang akan dilaksanakan esok hari (Kamis (22/8). Saya perkirakan rupiah masih akan dalam tekanan melemah," katanya saat dihubungi Katadata.co.id, Rabu (21/8).
Terkait RDG BI, dia memperkirakan bahwa besar kemungkinan BI akan menahan suku bunga acuannya. Hal ini untuk mengantisipasi ketidakpastian global dan tekanan pelemahan rupiah saat ini.
(Baca: Rupiah Melemah ke 14.267 per Dolar AS Tertekan Sentimen Global)
Selain menanti kebijakan bunga acuan BI, Pieter menyebutkan, pelaku pasar juga menunggu sinyal arah kebijakan bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed). "Arah kebijakan the Fed ini akan berpengaruh terhadap aliran modal global dan juga menjadi rujukan kebijakan BI," ucap dia.