Kebijakan Trump Bikin Rupiah Menguat di Bawah 14 Ribu per Dolar AS
Nilai tukar rupiah pada perdagangan sore ini, Kamis (12/9) berhasil menguat melewati batas psikologis di bawah Rp 14 ribu per dolar AS. Penguatan tersebut didorong oleh keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) untuk menunda kenaikan tarif impor pada produk-produk Tiongkok selama dua pekan.
Mengutip Bloomberg, rupiah melaju 0,47% ke level Rp 13.994 per dolar AS. Sementara kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dolar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp 14.052 per dolar AS, menguat dari posisi kemarin Rp 14.063 per dolar AS.
Mayoritas mata uang Asia juga tercatat menguat terhadap dolar AS, hanya yen Jepang yang berakhir melemah 0,03%. Yuan Tiongkok menguat 0,38%, ringgit malaysia menguat 0,34%, baht Thailand 0,31%, peso Filipina 0,43%, dolar Singapura 0,3%, dolar Hong Kong 0,13%, won Korea 0,35%, dan rupee India 0,49%.
Analis PT Garuda Berjangka Ibrahim menilai, rupiah berhasil menguat hingga melewati ambang batas Rp 14 ribu per dolar AS lantaran Presiden AS Donald Trump menunda kenaikan tarif untuk barang Tiongkok.
"Ini sebagai isyarat niat baik setelah Tiongkok mengecualikan sejumlah barang AS dari tarifnya sendiri," kata Ibrahim kepada Katadata.co.id, Kamis (12/9).
(Baca: Dukung RI Masuk Lima Negara Ekonomi Terbesar, Ini Strategi Sri Mulyani)
Trump memutuskan untuk menunda kenaikan tarif impor pada produk Tiongkok senilai US$ 250 miliar yang seharusnya berlaku pada 1 Oktober menjadi 15 Oktober 2019. Penundaan dilakukan tak lama setelah Tiongkok membebaskan 16 produk AS dari kenaikan tarif.