Terbuka Peluang Kesepakatan AS-Tiongkok, Bursa Saham Dunia Menghijau
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan dirinya membuka peluang kesepakatan dagang terbatas dengan Tiongkok, meskipun ia lebih mengharapkan kesepakatan penuh. Pernyataan Trump meningkatkan optimisme pelaku pasar terhadap hubungan dagang kedua negara.
Dikutip dari CNBC, Trump menyatakan kesiapan untuk membuat kesepakatan dengan Tiongkok. “Banyak analis mengatakan tentang kesepakatan interim – yang artinya kami akan melakukan kesepakatan kecil, yang termudah lebih dulu. Tapi, tidak ada yang mudah atau sulit. Yang ada adalah sepakat atau tidak sepakat. Tapi, ini sesuatu yang kami ingin pertimbangkan, saya kira,” kata dia.
(Baca: Kebijakan Trump Bikin Rupiah Menguat di Bawah 14 Ribu per Dolar AS)
Bloomberg melaporkan, berdasarkan informasi sumber yang mengetahui permasalahan ini, kesepakatan interim apapun akan membuat penundaan dan pencabutan kenaikan tarif sebagai ganti dari komitmen terhadap hak kekayaan intelektual dan pembelian komoditas pertanian.
Indeks saham di bursa AS naik seiring kabar tersebut. Namun, dikutip dari CNBC, pejabat Gedung Putih kemudian menepis laporan tersebut, dengan mengatakan AS tidak mempertimbangkan kesepakatan semacam itu. Di sisi lain, soal pernyataan Trump, pejabat tersebut mengatakan, yang Trump sampaikan adalah dia lebih memilih kesepakatan penuh. Bantahan ini menahan penguatan lebih lanjut indeks harga saham.
(Baca: Tiongkok Bebaskan Kenaikan Bea Masuk 16 Produk AS, Trump Tunda Tarif)
Meski begitu, indeks di bursa saham dunia kompak menghijau. Di bursa AS, Dow Jones ditutup naik 0,17%, S&P 500 0,29%, Nasdaq Composite 0,3%, NYSE Composite 0,26%, dan S&P/TSX Composite 0,19%. Sebelumnya, kenaikan juga terjadi di bursa Eropa, Euro Stoxx naik 50 Pr naik 0,63%, FTSE 100 0,09%, dan Dax 0,41%.
Mengekor bursa AS dan Eropa, bursa saham di Asia Pasifik dibuka menguat pada Jumat, 13 September 2019. Ini terpantau dari pergerakan indeks utama di bursa saham Jepang. Saat berita ini ditulis, Nikkei 225 dan Topix naik masing-masing 0,81% dan 0,43%. Di sisi lain, bursa saham Tiongkok dan Korea Selatan tutup lantaran hari libur.
Adapun negosiator dari AS dan Tiongkok berencana untuk bertemu pada pekan depan guna kembali membicarakan kesepakatan dagang. Perang dagang antarkedua negara telah memicu kekhawatiran akan terganggunya ekonomi AS dan dunia.
