OVO Jadi Dompet Digital Terbesar di Indonesia Berkat Ekosistem Grab

Pingit Aria
25 September 2019, 17:43
OVO
OVO

OVO disebut sebagai dompet digital dengan nilai transaksi terbesar di Indonesia. Merujuk data Bank Indonesia (BI), pangsa pasar OVO mencapai 37% dari total transaksi dompet digital di Indonesia.

Dalam data tersebut, total transaksi dari pembayaran digital pada semester pertama 2019 mencapai Rp 56,1 triliun. Artinya, transaksi OVO yang berafiliasi dengan Grab dan Tokopedia itu mencapai Rp20,8 triliun.

Sedangkan, pesaing terdekat OVO, yakni Gopay disebut memiliki porsi sebesar 17% atau Rp 9,5 triliun. Penyedia dompet digital lain, yakni DANA dan LinkAja masing-masing memiliki kontribusi 10% dan 3%.

Dikutip dari Tech in Asia, data ini ditunjukkan pada para pelaku industri pembayaran dalam sebuah acara tertutup. Meski detail metodologi penghitungan tidak diungkap, sumber yang tertera pada data ini merujuk pada (Laporan Kantor Pusat Bank Umum/LKPBU dan Laporan Selain Bank Umum/LSBU untuk tujuan Pengawasan berkala.

(Baca: GoPay, OVO, LinkAja dan DANA Ungkap Soal Strategi ‘Bakar Uang’)

Pesatnya pertumbuhan OVO tak bisa dilepaskan dari ekosistem Grab. Pembayaran semua fitur Grab, dari GrabBike, GrabCar, hingga GrabFood bisa dilakukan secara nontunai dengan OVO. Artinya, setiap mitra pengemudi taksi dan ojek online hingga merchant kuliner Grab bisa menerima pembayaran OVO.

OVO juga menyediakan layanan pembayaran dompet digital Tokopedia. Seperti diketahui, selain berstatus unicorn, Tokopedia merupakan salah platform e-commerce dengan jumlah pengguna paling banyak di Indonesia.

Selain itu, OVO juga diuntungkan oleh investasi Grup Lippo. Sebab, dengan begitu, OVO menjadi dompet digital yang diterima di seluruh jaringan pusat belanja, rumah sakit, hingga fasilitas pendidikan milik Lippo.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...