PayPal Akuisisi 70% Saham GoPay Tiongkok
Bank sentral Tiongkok (People’s Bank of China/PBoC) setuju PayPal mengakuisisi 70% saham GoPay atau Guofubao Information Technology Co Ltd pada Kuartal IV tahun ini. Dengan Begitu, perusahaan asal Amerika Serikat (AS) itu menjadi penyedia layanan pembayaran asing pertama yang beroperasi di Negeri Tirai Bambu.
Dalam keterangan resmi Goufubao, PayPal mengakuisisi saham pengendali melalui anak usahanya yang berbasis di Shanghai, Yinbaobao Information Technology Co Ltd. Namun, nilai akuisisinya tidak disebutkan.
Perusahaan juga tidak menjelaskan perihal ketentuan kesepakatan. “PBoC menyetujui rencana PayPal Information Technologies Co Ltd untuk akuisisi 70% saham GoPay, pemegang lisensi bisnis pembayaran di Tiongkok,” demikian kata PayPal dalam keterangan pers dikutip dari Tech Crunch, Selasa (1/10).
(Baca: Perkuat Layanan Keuangan, Grab Dikabarkan Gaet PayPal dan Alipay)
PayPal mengaku senang dan merasa terhormat karena menjadi platform asing pertama yang punya lisensi untuk menyediakan layanan pembayaran online di Tiongkok. PayPal berharap dapat bermitra dengan lembaga-lembaga keuangan dan platform teknologi Tiongkok dalam menyediakan solusi pembayaran yang lebih komprehensif untuk bisnis dan konsumen, baik di Tiongkok maupun global.
PayPal memperkirakan, kesepakatan bakal rampung pada Kuartal IV 219. “Dan, (kesepakatan) tunduk pada aturan yang berlaku,” demikian kata PayPal.
Di Tiongkok, GoPay memiliki lisensi untuk transaksi secara online dan maupun mitra penjual offline lewat ponsel pintar (smartphone). Utamanya, GoPay menyediakan produk pembayaran untuk industri termasuk e-commerce, perdagangan lintas batas, maskapai penerbangan dan lainnya.
(Baca: BI Rilis Standardisasi Kode QR, Nasib Alipay & WhatsApp Pay Terdampak)
PayPal akan bersaing dengan pemain lokal yang kini memimpin pasar, seperti AliPay dan WeChat Pay. Meski begitu, analis menilai pasar dompet digital yang bisa digarap PayPal masih luas.
Riset Forst & Sulivan memperkirakan, pasar dompet di Tiongkok akan tumbuh 21,8% menjadi US$ 96,73 triliun pada 2023. Industri ini akan ditopang oleh peningkatan transaksi di e-commerce.
Selain itu, industri ini akan didukung oleh perdagangan lintas batas, khususnya di sektor e-commerce, perjalanan dan pendidikan luar negeri. Nilainya mencapai US$ 6,66 triliun pada 2016.
Laporan itu juga memperkirakan, total pelanggan pembayaran seluler yang aktif mencapai 956 juta pada 2023. Jumlah tersebut meningkat dari 562 juta pada 2017.
(Baca: Saling Salip Gojek dan Grab Berebut Pasar Keuangan di Asia Tenggara)