Riset Paxel: Mayoritas UKM Pilih Jualan di Medsos Daripada E-Commerce

Cindy Mutia Annur
2 Oktober 2019, 13:44
e-commerce, ukm, media sosial, hasil riset paxel
ANTARA FOTO/APRILLIO AKBAR
Warga memilih barang-barang belanjaan yang dijual secara daring di situs e-commerce. Hasil riset Paxel Buy & Send Insight menunjukkan pelaku UKM yang berjualan online lebih memilih berjualan menggunakan media sosial ketimbang layanan e-commerce.

Hasil Riset Paxel Buy & Send Insights tahun 2019 menunjukkan bahwa mayoritas usaha kecil menengah (UKM) di Indonesia yang berjualan online lebih memilih berjualan di platform media sosial (medsos) dibandingkan e-commerce.

Pasalnya, platfrom medsos dianggap lebih mudah digunakan dan menguntungkan dalam mempromosikan produk, khususnya bagi para UKM pemula (beginner seller). Menurut riset ini, platform yang paling sering digunakan adalah WhatsApp (84%), Instagram (81%), Shopee (53%), Facebook (36%), disusul dengan Tokopedia (29%) dan Bukalapak (18%).

Advertisement

Selain itu hasil riset juga menunjukkan sekitar 87% penjual online menggunakan lebih dari satu platform untuk berjualan. Umumnya, penjual mengkombinasikan antara media sosial dan e-commerce.

Senior Analist Provetics Smitha Syahputri mengatakan, instansi tidak memiliki alasan khusus mengapa responden lebih memilih berjualan di media sosial ketimbang e-commerce. "Mayoritas para beginner seller memilih untuk menggunakan media sosial karena penggunaannya lebih mudah dan menguntungkan," ujar Smitha dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (2/10).

(Baca: Bukalapak hingga Tokopedia Mulai Incar Pasar Ekspor)

Tren menunjukkan bahwa penjual e-commerce biasanya adalah veteran seller (penjual yang telah berjualan lebih dari dua tahun), yang lebih siap ketika menerima pesanan dalam jumlah besar. Selain itu, untuk bergabung di platform tersebut ada beberapa persyaratan yang terkadang menyulitkan penjual pemula yang baru berjualan kurang dari satu tahun.

Meski demikian, Smitha mengatakan banyak veteran seller maupun experienced seller yang menggunakan e-commerce juga menggunakan media sosial sebagai medium promosi. Penggunaan media sosial, menurutnya, juga memudahkan upaya untuk memperluas jaringan dan menjangkau pembeli secara proaktif.

"Karena media sosial sangat memfasilitasi low barrier to entry para UKM dalam menjangkau orang-orang terdekat, bisa word of mouth marketing, hingga endorsement," ujarnya.

Toko Fisik Tak Lagi Relevan

Selain itu, riset ini juga menunjukkan bahwa kepemilikan toko fisik pada era digital tidak lagi relevan. Sebanyak 83% dari penjual online tidak memiliki toko fisik sebagai tempat berjualan. Ada sekitar 14% penjual online yang pernah memiliki toko fisik namun sekarang telah menutupnya dan beralih sepenuhnya ke toko online.

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement