Potensi Gas Blok Mahakam 10 TCF, SKK Migas Nilai Masih Ada Harapan

Image title
11 Oktober 2019, 11:41
Blok Mahakam, Pertamina, produksi migas
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Blok Mahakam

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegaiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menilai Blok Mahakam, di Kalimantan Timur masih berpotensi untuk dikembangkan. Pasalnya, potensi gas di wilayah tersebut mencapai 10 triliun kaki kubik (TCF), meskipun baru ditemukan cadangan terbukti 2 TCF.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menyatakan pihaknya terus mendorong Pertamina Hulu Mahakam (PHM) untuk meningkatkan investasi di Blok tersebut. "Saya kira masih ada harapan keuntungan untuk pengembangan blok-blok di wilayah Kalimantan Timur," ujarnya saat ditemui di Gedung SKK Migas, Kamis (10/10).

(Baca: Pertamina Hemat Biaya 37% dengan Pengeboran Tanpa Rig di Blok Mahakam)

Saat ini, Blok Mahakam tengah mengalami tantangan berupa penurunan produksi alamiah. Untuk menahan laju penurunan tersebut, PHM telah mengebor 80 sumur di Blok Mahakam sepanjang tahun ini dari target 118 sumur.

Meski begitu, Dwi memprediksi produksi migas di Blok Mahakam belum akan meningkat signifikan hingga akhir tahun. "Belum banyak meningkat, tahun depan lah dengan pengeboran lebih banyak lagi," kata dia.

Di sisi lain, Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yanni mengatakan tidak mudah untuk membuktikan potensi cadangan migas di Blok Mahakam. "Yang 2 TCF saja perlu effort besar. Saya yakin PHM pasti sedang mempelajari itu," ujarnya.

(Baca: Hingga September, Realisasi Investasi Pertamina Capai Rp 47,75 Triliun)

Rencananya, Pertamina akan mengebor dua sumur eksplorasi di Blok Mahakam, tahun depan. Direktur Hulu Pertamina Dharmawan H. Samsu mengatakan pengeboran akan dilakukan pada kuartal III 2020. Satu sumur akan dibor di Lapangan Tunu dan satu lagi di Lapangan Peciko. Pengeboran tidak dilakukan di open area agar minim resiko.

Pertamina menandatangani kontrak bagi hasil (PSC) Blok Mahakam pada Desember 2015. Namun, Pertamina secara resmi mengelola Blok Mahakam pada 1 Januari 2018. Sebelumnya, Blok tersebut dikelola Total EP Indonesie.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...