Kantongi Izin Stock Split 1:5, Harga Saham Unilever Jadi Lebih Murah
PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mengantongi izin dari pemegang saham terkait rencana pemecahan nilai nominal saham (stock split) dengan rasio 5:1 pada tahun depan. Persetujan itu diberikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diadakan pada Rabu (20/11), di BSD, Tangerang Selatan.
Direktur sekaligus Sekertaris Perusahaan Unilever Indonesia, Sancoyo Antarikso mengatakan, stock split menjadikan harga saham perusahaan lebih terjangkau oleh investor retail. Sehingga, mampu mendorong pertumbuhan pasar modal.
"Harapannya mampu mendukung pertumbuhan Bursa Efek Indonesia (BEI) seiring dengan meningkatnya likuditas perdagangan saham Unilever Indonesia," kata Sancoyo melalui siaran pers, Rabu (20/11).
(Baca: Penjualan Ekspor Turun, Laba Bersih Kuartal III Unilever Anjlok 24%)
Unilever berencana mengubah nominal saham perusahaan dengan rasio 1:5 dari yang sebelumnya Rp 10 per saham, menjadi Rp 2 per saham. Hingga perdagangan pukul 14.42 WIB, harga saham Unilever Indonesia berada di level Rp 42.450.
Analis pasar modal sebelumnya memperkirakan, rencana stock split Unilever bisa berdampak positif terhadap investor, khususnya para investor kecil.
"Efeknya agar semakin banyak investor kecil (retail) bisa partisipasi dan ada sedikit boosting ke likuiditas perdagangan saham Unilever," kata Analis Royal Investium Sekuritas, Janson Nasrial kepada katadata.co.id, Selasa (1/10).
Saat ini, total saham yang dicatatkan Unilever di BEI mencapai 7,63 miliar saham. Dari jumlah tersebut, sebanyak 84,99% saham perusahaan digenggam oleh Unilever Indonesia Holding B.V., sedangkan 15,01% lainnya dimiliki oleh publik.
Pengangkatan Direksi Baru
Selain merestui rencana stock split, RUPSLB juga menyetujui agenda perubahan direksi Unilever. Hasil rapat memutuskan pengangkatan dua direksi baru perseroan, yaitu Rizki Raksanugraha dan Arif Hudaya.
Rizky Raksanugraha sebelumnya merupakan Direktur Operasional Danone Indonesia. Rizky memiliki pengalaman lebih dari 27 tahun di bidang rantai suplai, baik di Indonesia maupun negara lainnya seperti Thailand, dan beberapa negara di Timur Tengah, Eropa dan juga Tiongkok.
(Baca: Pemecahan Nilai Saham Unilever Dinilai Positif untuk Investor Kecil)
Sementara, Arif Hudaya telah bergabung di Unilever selama 23 tahun dan telah memegang beberapa jabatan di Unilever Indonesia, Unilever Plc London, UK, Unilever Asia Private Ltd Singapore, Unilever Malaysia Holding Bhd yang juga mencakup regional termasuk Singapura, Kamboja, Laos dan Myanmar, dan terakhir menjabat sebagai Chief Financial Officer (CFO) di Unilever Philippines.
"Rizky dan Arief, keduanya merupakan dua talenta yang sangat mumpuni dalam bidangnya melalui pengalaman yang dimiliki keduanya. Perseroan meyakini keduanya mampu berkontribusi bagi Unilever Indonesia ke depannya," kata Sancoyo.