Kerap Kalah Rebutan Proyek, Pengusaha Ajak BUMN Gabung Kadin
Kamar Dagang dan Industri Indonesia atau Kadin akan mengajak seluruh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk bergabung. Wakil Ketua Kadin Bidang Hubungan Internasional Shinta Kamdani berharap masuknya BUMN dapat menghilangkan jarak antara perusahaan pemerintah dan swasta.
Shinta mengatakan selama ini sektor swasta belum mendapatkan peluang yang sama dalam suatu proyek pemerintah. Sebab, ada sejumlah proyek yang tidak melibatkan swasta lantaran kalah oleh perusahaan pelat merah.
Makanya ia menganggap perlunya mekanisme kemitraan yang kuat antara BUMN dan anggota Kadin lain. “Minggu depan kami akan menyatakan semua BUMN harus menjadi anggota Kadin," kata dia dalam US-Indonesia Investment Summit di Jakarta, Kamis (21/11).
(Baca: Kadin Sebut Chandra Hamzah Kandidat Terbaik untuk Pimpin BUMN)
Shinta berharap dengan sama-sama menjadi anggota Kadin, maka keadilan dalam mendapatkan proyek pemerintah akan terwujud. Salah satunya melalui transparansi dalam penawaran proyek.
"Kami ingin cara yang adil untuk memperoleh proyek. Tapi kami tidak ingin ada prioritas khusus untuk swasta," ujar dia.
Ia pun berharap, Menteri BUMN dapat membuat mekanisme yang melibatkan kedua belah pihak, terutama dalam proyek besar dan infrastruktur. Tidak hanya itu, Shinta juga meminta adanya kesempatan bagi perusahaan swasta asing.
"Jadi perlu ada ide bagaimana melibatkan swasta dalam proyek nasional yang feasible secara komersial," kata Shinta.
(Baca: Bangun Jalan Tol, Pengusaha Ingin Kebijakan Ramah Investasi)
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Rosan P. Roeslani bulan lalu sempat mengutarakan keyakinannya kerja sama swasta dan BUMN akan lebih baik di bawah kepemimpinan Erick Thohir. Ia juga siap memberikan masukan, khususnya kemitraan di sektor infrastruktur.
“Dia sangat mengerti, kerja sama BUMN dengan swasta mutlak harus dilakukan," kata Rosan.
Presiden Joko Widodo sejak lama juga menginginkan swasta dapat masuk mengerjakan proyek infrastruktur. Apalagi swasta juga mampu menarik pendanaan dari banyak sumber. “Swasta lebih fleksibel dan linbcah,” kata Jokowi tahun 2016 silam.