Investasi Pertamina Rp 110 Triliun Tahun Depan, Mayoritas Sektor Hulu
Direktur Keuangan Pertamina Pahala Mansyuri mengatakan, Pertamina berencana menggelontorkan dana US$ 7,8 miliar (sekitar Rp 110 triliun) untuk kegiatan investasi di tahun 2020. Adapun nominal angka investasi tersebut meningkat dari tahun ini sebesar US$ 4,2 miliar.
Menurut dia, hampir separuh dari investasi US$ 7,8 miliar tersebut dialokasikan untuk meningkatkan kegiatan hulu migas. Kegiatan itu berupa eskplorasi dan pengembangan wilayah kerja yang dikelola oleh Pertamina.
"Aloksi paling besar, sekitar US$ 3,5 miliar hingga US$ 3,7 miliar di hulu untuk pengembangan aset hulu yang kami kelola," kata Pahala seusai menghadiri suatu acara di Jakarta, Sabtu (23/11).
(Baca: Pertamina Investasi Rp 421 Miliar untuk Seismik 2D Terpanjang di Asia)
Menurut Pahala, pengembangan wilayah kerja pada tahun depan yang akan menjadi fokus, salah satunya Blok Mahakam. Perusahaan pelat merah tersebut akan menggelontorkan dana lebih dari US$ 1 miliar untuk pengembangan blok migas di Kalimantan Timur ini.
Investasi hulu migas lainnya adalah di Blok Rokan. Namun, Pahala belum bisa membeberkan nominal angka yang akan digelontorkan oleh perusahaan. Pasalnya, diskusi mengenai transisi di Blok Rokan antara Pertamina dengan Chevron Pacific Indonesia (CPI) masih berjalan.
"Rokan masih transisi kita lakukan diskusi dengan operator sekarang sesuai PSC Pemerintah 2021," kata Pahala.
(Baca: Menteri ESDM Minta Pertamina Kerja Keras Tingkatkan Produksi Mahakam)
Selain sektor hulu, kata Pahala, Pertamina juga akan menggelontorkan dana investasi di tahun depan untuk pembangunan kilang sekitar US$ 1,5 miliar. Terutama untuk proyek kilang yang sudah berjalan di Balikpapan dan persiapan proyek Kilang Tuban.
(Baca: Valuasi Kilang Cilacap Alot, Luhut Sebut Pertamina Bisa Garap Sendiri)