Harga Saham Tembus Rekor Tertinggi, Bos BCA: Tidak Ada Stock Split

Image title
28 November 2019, 19:53
bca, stock split. pemecahan saham, unilever indonesia, jahja setiaatmadja
Arief Kamaludin (Katadata)
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menegaskan hingga kini belum ada pembicaraan mengenai pemecahan nilai nominal saham setelah harga saham BCA beberapa kali menyentuh rekor tertingginya.

Saham PT Bank Central Asia Tbk (BCA) sempat beberapa kali memecahkan rekor tertingginya sepanjang masa sejak Juli tahun ini. Puncaknya, pada 5 November 2019 lalu, saham bank swasta terbesar di Indonesia ini menyentuh level tertingginya di harga Rp 31.800 per saham.

Harga yang terus melambung tersebut tentu membuat investor ritel perlu mengeluarkan dana lebih untuk membeli saham BCA. Sehingga salah satu opsi untuk membuat sahamnya tetap likuid yaitu dengan memecah nominal saham alias stock split seperti yang dilakukan oleh PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).

Advertisement

Namun, Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menegaskan bahwa hingga kini belum ada pembicaraan terkait stock split saham. "Kami belum ada pembicaraan stock split. Tidak ada pembicaraan," katanya menegaskan ketika ditemui di Komplek Parlemen, Jakarta, Kamis (28/11).

(Baca: OJK Dorong Bank Besar Beli Banyak Bank Kecil, BCA Pilih Cara Lain)

Jahja berharap, investor yang membeli saham BCA bukan merupakan investor jangka pendek. Dia ingin, investor yang membeli saham BCA belajar untuk melakukan investasi jangka panjang.

"Kami bersyukur (harga saham memecahkan rekor). Kami harapkan investor bukan investor yang jual-beli saham. Jadi, mereka seyogyanya beli saham untuk investasi jangka panjang," kata Jahja.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement