Arcandra Tahar: Investasi Migas Bangkit Berkat Kontrak Gross Split

Image title
4 Desember 2019, 18:23
kontrak migas, gross split, cost recovery, arcandra tahar
Katadata
Ilustrasi blok migas. Mantan Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar enggan berkomentar terkait fleksibilitas kontrak migas. Namun dia menegaskan investasi migas mulai bangkit setelah pemerintah menawarkan skema gross split.

Mantan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar enggan berkomentar mengenai fleksibilitas kontrak migas yang rencananya akan diterapkan oleh Pemerintah.

Arcandra hanya menegaskan bahwa skema gross split lebih menarik dalam menjaring investor dibandingkan dengan skema cost recovery. Pasalnya, investasi hulu migas sempat kurang dilirik pada 2015 dan 2016 ketika pemerintah menawarkan lelang blok migas menggunakan skema cost recovery.

"Pada 2015 kita tawarkan tidak ada yang laku dengan cost recovery, 2016 kita tawarkan juga cost recovery dan tidak ada investor yang mau masuk," kata Arcandra dalam diskusi di Jakarta, Rabu (4/12).

Namun setelah itu, investasi bangkit dan mengalami peningkatan ketika pemerintah mulai menerapkan skema gross split pada 2017. Bahkan ketika itu langsung ada lima wilayah kerja yang laku dilelang menggunakan skema tersebut.

(Baca: Pelaku Usaha Sambut Positif Fleksibilitas Skema Kontrak Migas)

Jumlah wilayah kerja yang laku dilelang semakin bertambah menjadi sembilan pada 2018 seiring dengan tetap digunakannya skema gross split. Bahkan hingga Oktober 2019 ada tiga blok migas yang juga laku dilelang menggunakan skema tersebut.

"Laku terus tiap tahun setelah kita ubah (jadi) gross split. Kalau ada yang mengatakan gross split tidak baik untuk blok eksplorasi, datanya seperti ini,” ujarnya.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...