Beda dengan Data Dunia, KKP Klaim Benih Lobster di Alam Sedikit

Image title
20 Desember 2019, 07:42
Kementerian Kelautan dan Perikanan, benih lobster
ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Petugas memeriksa bibit lobster (benur) hasil tangkapan di Mako Polair Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (13/3). Kementerian Kelautan dan Perikanan berencan amembuka ekspor benih lobster karena peluang hidupnya di alam cukup kecil.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan peluang hidup benih lobster di alam cukup kecil. Bahkan KKP menyebut benih lobster yang mampu hidup di alam hanya 1%.

"Dari hasil penelitian ada yang mengatakan 0,1-1%, tapi sebenarnya itu menunjukkan sedikit sekali," kata Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP, Slamet Soebjakto di Jakarta, Kamis (19/12).

Ia menambahkan, hasil penelitian tersebut diterbitkan oleh Australian Centre for International Agricultural Research (ACIAR). Meski begitu, Slamet tidak dapat menjelaskan metodologi yang digunakan dalam meghitung peluang hidup benih lobster di alam.

"Dari KKP sendiri belum. Dulu berdasarkan hasil dari ACIAR yang mengatakan hal itu," kata dia.

Tenaga Ahli Individual Bidang Ekonomi Kelautan dan Perikanan Suhana meragukan jurnal ilmiah yang menyatakan peluang hidup benih lobster di alam cukup sedikit."Saya sendiri belum baca jurnalnya yang mengatakan seperti itu," kata Suhana saat dihubungi Katadata.co.id, Selasa (17/12).

Menurutnya, produksi lobster dunia sampai saat ini masih tergantung pada hasil tangkapan. Selama periode 2010-2016, produksi lobster yang berasal dari perikanan tangkap mencapai 99,54%, sedangkan dari budidaya hanya menyumbang sekitar 0,46%.

Suhana menyebut lobster justru dapat berkembang biak dengan baik di alam bebas. "Untuk menghitung atau meneliti peluang hidup itu sangat sulit," kata dia.

Pernyataan Suhana didukung data Food and Agriculture Organization (FAO) yang menyebutkan dalam periode 2010-2017 produksi lobster dunia rata-rata tumbuh 2,30% per tahun. Produksi lobster dunia pada 2017 mencapai 322.066 ton, dengan rincian sebanyak 319.996 ton bersumber dari perikanan tangkap dan 2.070 ton dari perikanan budidaya.

(Baca: Effendi Gazali Sebut 80% Benih Lobster Vietnam Berasal dari RI)

KKP Kaji Kebijakan Ekspor Benih Lobster

Dengan berkembangnya polemik terkait ekspor benih lobster, Slamet menjelaskan pemerintah kembali mengkaji kebijakan tersebut. Pemerintah bakal meminta masukan dari berbagai pihak.

Beberapa pihak yang diminta masukan oleh KKP diantaranya nelayan dari Lombok dan Medan. Dengan begitu, ia yakin kebijakan yang akan dikeluarkan pemerintah tidak akan merugikan salah satu pihak.

"Ini belum final, kami masih menunggu masukan-masukannya yang jelas. Apapun nanti kebijakan yang diambil tidak akan merugikan dari sisi lingkungan, ekonomi, termasuk memberdayakan masyarakat," kata Slamet.

Sebelumnya, Menteri KKP Edhy Prabowo menegaskan tak akan mundur dari rencana ekspor benih lobster. Meski pun telah menuai protes dari berbagai pihak.

Dia menilai rencana membuka ekspor akan membantu kehidupan para nelayan. Untuk memuluskan langkahnya, Edhy menyiapkan beberapa aturan terkait ekspor benih lobster.

"Saya tidak akan pernah mundur, karena yang saya perjuangkan adalah keberlanjutan nelayan kita, lingkungan kita dan alam kita," kata Edhy di Jakarta, Rabu (18/12).

Edhy menyatakan sekitar 29 aturan akan dibenahi untuk membuka akses ekspor benih lobster. Kebijakan politikus Partai Gerindra itu mendapat dukungan dari Presiden Joko Widodo dan Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. "Tunggu waktu yah," kata Edhy.

(Baca: Dilema Ekspor Benih Lobster dan Pro-Kontra yang Mengiringinya)

Reporter: Tri Kurnia Yunianto

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...