Banjir Bandang di Lebak, Jokowi Minta Penambangan Emas Ilegal Disetop

Dimas Jarot Bayu
7 Januari 2020, 14:28
Jokowi, banjir, longsor, banjir bandang, bencana alam, penambangan emas ilegal
ANTARA FOTO/Rajendra Aqila
Presiden Joko Widodo meminta para kepala daerah untuk memberikan peringatan kepada para kepala daerah terkait cuaca ekstrem kepada warganya terutama yang tinggal di kawasan rawan banjir dan longsor.

Presiden Joko Widodo  meminta agar perambahan hutan dan penambangan emas secara ilegal dihentikan. Kedua aktivitas tersebut dinilai  dapat mengakibatkan banjir bandang, seperti di Lebak, Banten. 

“Tadi sudah saya sampaikan ke Pak Gubernur Banten dan Bupati Lebak  agar ini dihentikan,” kata Jokowi saat meninjau Pondok Pesantren La Tansa, Lebakgedong, Lebak, Banten, Selasa (7/1). Lokasi tersebut merupakan salah satu yang terdampak banjir bandang.

Advertisement

Jokowi mengatakan, perambahan hutan dan penambangan emas secara ilegal hanya menguntungkan segelintir pihak. Di sisi lain, aktivitas ini merugikan ribuan orang lainnya yang terdampak banjir bandang.

(Baca: Pengungsi Berkurang, Korban Banjir Jabodetabek Mulai Kembali ke Rumah)

Badan Penanganan Bencana Daerah atau BPDB Banten mencatat, 8 orang tewas dan 17.200 jiwa atau 4.368 keluarga harus mengungsi akibat banjir bandang di Lebak. Selain itu, 1410 rumah dan 19 sekolah rusak.

“Ada 30 jembatan penting yang menghubungkan antardesa, antarwilayah rusak. Ini agar segera  diselesaikan,” kata Jokowi.

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement