Tiga Wadah Investasi Paling Berprospek Tahun Ini

Pingit Aria
8 Januari 2020, 10:00
Petugas menunjukkan sampel emas batangan di Butik Emas Logam Mulia, Jakarta, Senin (9/12/2019).
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Petugas menunjukkan sampel emas batangan di Butik Emas Logam Mulia, Jakarta, Senin (9/12/2019).

Tahun baru adalah saat yang tepat untuk membuat resolusi. Bila kesehatan keuangan masuk dalam resolusi Anda tahun ini, maka ada baiknya Anda mulai berinvestasi.

Ada banyak wadah untuk untuk menanamkan modal. Namun, jika Anda belum berminat investasi di pasar modal, yang konon high risk, high return,ada beberapa instrumen investasi dapat Anda pilih.

Advertisement

"Perhatikan emas pada tahun 2020. Logam mulia ini memiliki peluang untuk menjadi investasi yang menarik, kata pakar investasi Blackstone, Byron Wien dikutip Market Watch, Selasa (31/12).

Selain itu, sesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan Anda. Jika ada dana cukup besar dan Anda siap untuk berinvestasi jangka panjang, properti bisa jadi pilihan. Namun, jika ingin mencoba berinvestasi dengan nominal kecil, praktis dan jangka pendek, Anda bisa mempertimbangkan potensi fintech Peer to Peer (P2P) Lending.

“Properti bisa jadi peluang karena ada potensi penurunan suku bunga tahun ini. Bagi milenial, investasi dengan menanam uang di fintech P2P lending bisa jadi opsi,” kata Perencana Keuangan, Melvin Mumpuni, Jumat (03/01).

Emas

Emas masih dianggap sebagai instrumen investasi yang menarik pada tahun tikus logam. Senada dengan Wien, kontributor Forbes Tim Treadgold memprediksi harga emas masih akan naik tahun ini, apalagi saat dolar melemah terhadap mata uang lainnya.

Dari level terendah US$ 1180/oz pada pertengahan Agustus 2018, emas naik 30% ke level tertinggi enam tahun US$ 1537/oz September lalu. Kemudian, turun kembali menjadi sekitar US$ 1.450/oz karena kekhawatiran perang dagang memudar.

Ini bisa jadi kesempatan bagi Anda untuk membelinya. “Emas bisa jadi salah satu tempat berlindung yang aman (safe haven) dari gejolak pasar keuangan,” kata Treadgold dalam kolomnya, Ahad (29/12) lalu.

Cerahnya investasi di emas juga terlihat dari kenaikan harga saham perusahaan emas. Ia mencontohkan, harga saham produsen emas terbesar di dunia Newmont Goldcorp naik 11,2% selama sebulan dari US$ 38,40 menjadi US$ 42,71 pada penutupan perdagangan hari Jumat (27/12) di Bursa New York (NYSE).

Begitu juga saham Barrick Gold, produsen emas terbesar kedua di dunia, naik 9,2% dari US$ 16,80 menjadi US$ 18,37 selama sebulan terakhir.

(Baca: Harga Emas Dunia Tertinggi dalam 3 Bulan, Logam Mulia Antam Ikut Naik)

Bagi masyarakat Indonesia, investasi emas jadi pilihan menarik karena tak memerlukan modal besar. Selain itu, Anda dapat melakukannya dengan mudah secara online.

Ada banyak platform e-commerce dan financial technology (fintech) yang menawarkan produk investasi emas. Yang penting, perhatikan keamanan dan legalitas platform tempat Anda bertransaksi.

Di Tokopedia misalnya, menabung emas bisa dilakukan dengan transaksi mulai Rp 500. Sedangkan Bukalapak membuka tabungan emas dengan minimal transaksi mulai dari 0,0001 gram atau mulai Rp100-an. Namun, kepingan emas standar ANTAM baru bisa ditarik saat tabungan Anda mencapai nilai 1 gram.

Yang juga perlu diingat, dengan harga yang relatif stabil, emas bukan instrumen investasi yang memberikan keuntungan jangka pendek. "Kalau mau investasi emas atau logam mulia, estimasinya baru dapat untung setelah minimal satu tahun," kata perencana keuangan dari Mitra Rencana Edukasi (MRE) Andy Nugroho.

Peer to Peer (P2P) Lending

Investasi instan lainnya bisa dilakukan melalui fintech. Peer to peer (P2P) Lending merupakan salah satu instrumen investasi yang memberikan keuntungan berupa bunga cukup tinggi. Walau patokan imbal hasil dasar hanya sekitar 5,75% per tahun, ada juga perusahaan P2P Lending yang menawarkan bunga hingga 30% per tahun.

Selain menjanjikan kemudahan karena semua prosesnya dilakukan secara online, skema ini menarik bagi milenial karena modal yang perlu disetorkan terbilang kecil, mulai dari Rp 100 ribu saja. "Ini cocok bagi milenial," kata Andy.

Halaman:
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement