Luhut: Jokowi yang Usulkan Mari Pangestu Jadi Direktur Bank Dunia
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan ikut mengomentari penunjukan Mari Elka Pangestu sebagai Direktur Pelaksana, Kebijakan Pembangunan dan Kemitraan Bank Dunia. Menurutnya, penunjukan tersebut tak lepas dari peran Presidan Joko Widodo (Jokowi), yang mengusulkan nama mantan Menteri Perdagangan tersebut karena memiliki rekam jejak yang baik.
Luhut menyebut, meskipun dia diusulkan presiden, proses seleksi sepenuhnya dilakukan Bank Dunia tanpa adanya intervensi dari pihak manapun. Ini menunjukkan Mari Elka merupakan kandidat terbaik.
"Yang terbaik yang dipilih. Presiden Jokowi yang usulkan," kata Luhut saat ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (10/1).
(Baca: Misi Bank Dunia, Lembaga Keuangan Global yang Rekrut Mari Pangestu)
Luhut menilai, Bank Dunia memilih Mari Elka merupakan keputusan yang tepat. Sebab, Mantan Menteri Perdagangan dan Menteri Pariwisata era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu memiliki rekam jejak yang baik selama di kabinet.
Sebelumnya, Presiden Bank Dunia David Malpass mengumumkan penunjukan Mari Elka Pangestu sebagai Direktur Pelaksana, Kebijakan Pembangunan dan Kemitraan Bank Dunia. Pengangkatan Mari akan berlaku efektif pada 1 Maret 2020.
Dia bergabung dengan Bank Dunia dengan keahlian kebijakan dan manajemen yang dinilai luar biasa, setelah menjabat sebagai Menteri Perdagangan pada 2004 hingga 2011 serta menjabat sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sejak 2011 hingga Oktober 2014.
“Kami dengan senang menyambut Mari ke Bank Dunia dalam peran pentingnya bagi institusi ini,” kata Malpass dikutip dalam situs resmi Bank Dunia, Jumat (10/1).
(Baca: Mari Pangestu, Direktur Bank Dunia yang Sempat Ingin Jadi Jurnalis)
Mari Pangestu saat ini merupakan Senior Fellow di Sekolah Tinggi Urusan Internasional dan Publik Columbia, juga sebagai Profesor Ekonomi Internasional di Universitas Indonesia, asisten profesor di Sekolah Kebijakan Publik Lee Kuan Yew dan Sekolah Kebijakan Publik Crawford, Universitas Nasional Australia. Dia juga merupakan Anggota Dewan Biro Penelitian Ekonomi Indonesia (IBER) serta Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS), Jakarta.
Terkait pengangkatannya ini, Mari Pangestu mengatakan, "Merupakan suatu kehormatan besar untuk bergabung dengan Bank Dunia dalam misi pengembangan vitalnya. Saya menantikan kesempatan untuk bekerja dengan tim yang kuat ini pada tantangan mendesak yang dihadapi anggota Bank Dunia," katanya.
Mari Pangestu merupakan orang sekaligus perempuan kedua Indonesia yang menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia, setelah pada 1 Juni 2010 jabatan tersebut sempat diemban oleh Menteri Keuangan saat ini, Sri Mulyani.