AS Cabut Tuduhan Manipulator Mata Uang dari Tiongkok

Agustiyanti
14 Januari 2020, 12:59
amerika serikat, tiongkok, manipulasi mata uang, perang dagang
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi. AS mengeluarkan tuduhan Tiongkok memanipulasi mata uangnya pada Agustus 2019 saat puncak ketegangan perang dagang.

Departemen Keuangan Amerika Serikat mencabut tuduhan bahwa Tiongkok memanipulasi mata uangnya, beberapa hari sebelum kedua negara ekonomi terbesar dunia ini meneken kesepakatan dagang.

Dikutip dari Reuters, keputusan ini termuat dalam laporan mata uang pertengahan tahun yang tertunda lama, berbalik dari langkah Menteri Keuangan Steven Mnuchin pada Agustus lalu saat puncak ketegangan perdagangan AS-China.

Advertisement

Mnuchin sebelumnya menuduh Tiongkok sengaja menekan nilai mata uang yuan untuk menciptakan keuntungan perdagangan yang tidak adil, beberapa jam setelah Presiden Donald Trump marah karena tak ada kemajuan dalam negosiasi dagang.

Tuduhan ini merupakan yang pertama sejak 1994, terakhir kali Departemen AS mengeluarkan tudingan manipulasi mata uang Tiongkok. Namun, Beijing hanya memenuhi satu dari tiga kriteria yang dibuat Departemen Keuangan AS untuk menuduh sebuah negara melakukan manipulasi mata uang, yakni surplus perdagangan bilateral besar dengan Amerika Serikat.

(Baca: AS Pastikan Komitmen Tiongkok soal Kesepakatan Dagang Tahap I)

Dalam laporan mata uang terbarunya, Departemen Keuangan mengatakan bahwa sebagai bagian dari kesepakatan perdagangan Fase 1, Tiongkok telah membuat komitmen yang dapat ditegakkan untuk menahan diri dari devaluasi kompetitif dan setuju untuk menerbitkan data yang relevan tentang nilai tukar dan saldo eksternal.

Wakil Perdana Menteri China Liu He tiba di Washington pada Senin (13/1) untuk menandatangani perjanjian perdagangan dengan Trump. Orang-orang yang akrab dengan perundingan mengatakan bahwa meskipun tuduhan manipulasi mata uang tidak memiliki konsekuensi nyata bagi Beijing, pencabutan tuduhan ini merupakan simbol penting dari niat baik bagi para pejabat Tiongkok.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement