Jasa Keuangan Dominasi Aduan Konsumen 2019, YLKI Kritik Pengawasan OJK

Image title
14 Januari 2020, 19:05
Pembeli melakukan transaksi pembayaran digital dengan mesin EDC berbasis android di Pasar Baru, Bandung, Jawa Barat, Senin (16/12). Bank BJB meluncurkan pembayaran digital dengan menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), bjb EDC berbasis
ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Ilustrasi pembayaran digital dengan mesin EDC di Pasar Baru, Bandung, Jawa Barat, Senin (16/12). YLKI menyebut aduan konsumen sepanjang 2019 lalu didominasi produk jasa finansial.

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyebut aduan konsumen sepanjang 2019 lalu didominasi produk jasa finansial. Mereka mencatat, 46,9% atau hampir separuh aduan konsumen merupakan sektor keuangan seperti perbankan, asuransi, dan pinjaman pnline.

Ketua Harian YLKI Tulus Abadi lantas menyoroti kerja Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang dianggap belum menunjukkan pengawasan yang kuat kepada sektor layanan finansial.

"Jika respons operator baik dan pengawasan regulator kuat, maka pengaduan konsumen akan makin minimal," kata Tulus saat menggelar konferensi pers di Jakarta, Selasa (14/1).

(Baca: YLKI Minta Pemerintah Juga Fokus Kembalikan Dana Nasabah Jiwasraya)

Berdasarkan catatan YLKI, pengaduan produk jasa keuangan menduduki peringkat yang sangat dominan sejak tahun 2012. Selain pengawsan yang kurang baik dari regulator, YLKI juga menyebut masalah itu diperaparah dengan minimnya literasi mengenai produk jasa keuangan. 

"Operator jasa finansial hanya piawai memasarkan produk-produknya, namun malas memberikan edukasi dan pemberdayaan pada konsumennya," kata dia.

Halaman:
Reporter: Tri Kurnia Yunianto
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...