Good Doctor Indonesia Kerja Sama dengan Grab Tangkal Hoaks Corona
Wabah virus corona (COVID-19) membuat khawatir masyarakat dunia termasuk Indonesia. Penyedia layanan kesehatan online Good Doctor Technology Indonesia (GDTI) menggunakan teknologi Grab untuk memberikan informasi kesehatan mengenai virus corona.
Head of Medical Management GDTI Adhiatma Gunawan mengatakan, masyarakat perlu mengakses informasi yang akurat dan menghindari hoaks. "Terutama, bagi mereka (pengguna) yang memiliiki gejala flu, kami ingin bisa lebih cepat dalam memberikan petunjuk atau rekomendasi yang sesuai kepada mereka," ujar Adhiatma. Kamis (13/2).
Ia mengatakan, perusahaan menggunakan sumber informasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam menanggapi tanya-jawab dari pengguna.
Selain itu, menurut dia, pengguna juga dapat berkonsultasi apabila ada gejala penyakit yang membuat mereka khawatir terjangkit virus tersebut. Adhitama mengatakan, konsultasi online itu dapat dilakukan secara langsung bersama para mitra dokternya.
(Baca: Gaet Ratusan Dokter, GrabHealth Tawarkan Konsultasi Kesehatan Gratis)
Adhiatma mengatakan, ada empat layanan tersedia di GrabHealth di antaranya konsultasi, pembelian obat dan produk, membuat janji medis, dan tips kesehatan. Sejauh ini, hanya pembelian obat yang harus bayar sehingga layanan lainya tidak dikenakan biaya alias gratis.
Ia mengatakan, ke depan tren konsultasi kesehatan secara online bakal diminati masyarakat karena dianggap memudahkan mereka. Apalagi, menurut dia, kondisi geografis Indonesia yang berbentuk kepulauan ini menyulitkan akses kesehatan secara langsung.
"Dengan teknologi seperti platform ini, saya rasa (platform e-health) sangat membantu banyak hidup orang," ujar Adhiatma.
Di sisi lain, menurut dia, GrabHealth sangat menjaga data privasi pengguna yang diklaim telah disesuaikan dengan standar peyimpanan data. Apalagi, menurut dia, data-data pengguna juga disimpan di dalam negeri. "Kami jamin kerahasiaan dan tingkat keamanan data pribadi mereka tidak kalah dengan platform finansial," ujar Adhitama.
Diluncurkan sejak Desember lalu, Adhitama melanjutkan, GDI belum ingin memiliki aplikasi tersendiri karena Grab merupakan platform yang telah memiliki jutaan pengguna di Indonesia. Sehingga, menurutnya, lewat platform itu perusahaan bakal lebih mudah untuk menggaet pengguna maupun pasien di Indonesia.
Selain menggandeng Grab, anak usaha Ping An Good Doctor ini juga berkolaborasi dengan Kemenkes lewat aplikasi SehatPedia yang diluncurkan pada November lalu. Saat ini, menurut Adhitama, perusahaan masih dalam tahap diskusi mengenai bentuk kerjasama lanjutan di platform tersbeut.
Tercatat, hingga saat ini perusahaan telah menggaet lebih dari 500 jaringan dokter dan rumah sakit dan lebih dari 800 mitra apotek terkurasi. Layanan GrabHealth kini dapat diakses oleh pengguna di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Bali, Medan, Palembang, Balikpapan, Samarinda, dan Manado.
(Baca: Gandeng IDI, Startup Halodoc Kembangkan Riset dan Inovasi Kesehatan)