IPO Nara Hotel Batal, Analis Nilai Kepercayaan Investor Bakal Menurun

Image title
14 Februari 2020, 13:36
nara hotel, bursa efek indonesia, saham
ANTARA FOTO/Reno Esnir
Ilustrasi, pengunjung beraktivitas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di galeri PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (4/2/2020). Analais menilai pembatalan penawaran saham perdana PT Nara Hotel Indonesia (NARA) bakal membuat kepercayaan investor menurun.

Penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) PT Nara Hotel Internasional (NARA) dibatalkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Analis menilai hal tersebut akan berdampak pada menurunnya kepercayaan investor.

Kepala Riset Praus Capital Alfred Nainggolan mengatakan pembatalan tersebut akan memunculkan persepsi liar di kalangan investor yang belum tentu sesuai dengan fakta. "Kasus seperti ini pasti akan menurunkan niat. Kalaupun dilanjutkan, ini akan berdampak bagi perusahaan lainnya yang ingin IPO," kata Alfred saat dihubungi oleh Katadata.co.id, Jumat (12/2).

Menurutnya, NARA tidak melanggar prosedur yang telah ditetapkan oleh pihak bursa. Masalah penjatahan saham yang disebut sebagai penyebab ditundanya IPO merupakan hal yang kerap terjadi.

Alfred menjelaskan ada beberapa investor ritel yang sudah mengisi dan menandatangani Pemesanan dan Pembelian Saham (FPPS) sebanyak 1.000 lembar. Namun sebetulnya investor tersebut hanya ingin beli 100 lembar. Ini lantaran penjatahan saham sering kali lebih kecil dibandingkan jumlah saham yang diminati.

Dia pun menilai penjatahan saham NARA sudah sesuai dengan minat beli investor. "Kebanyakan investor retail pesan 1.000 dapatnya 100, ketika dicoba inginnya 100 tapi pesannya 1.000, lalu komplain. Ini sebuah kesalahan yang dilakukan investor," ujarnya.

(Baca: Nara Hotel Bisa IPO Setelah Pemeriksaan OJK dan BEI Rampung)

Halaman:
Reporter: Fariha Sulmaihati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...