Menuju Jakarta E-Prix, Berikut Panduan Menonton Balapan Formula E

Pingit Aria
16 Februari 2020, 09:31
Direktur Utama Pusat Pengelola Komplek Gelora Bung Karno (PPK GBK) Winarto menjelaskan rencana rute sirkuit yang disiapkan untuk balap mobil Formula E di kompleks GBK, Senayan, jakarta, Selasa (11/2/2020). Pengelola menyatakan siap menjadikan GBK sebagai
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Direktur Utama Pusat Pengelola Komplek Gelora Bung Karno (PPK GBK) Winarto menjelaskan rencana rute sirkuit yang disiapkan untuk balap mobil Formula E di kompleks GBK, Senayan, jakarta, Selasa (11/2/2020). Pengelola menyatakan siap menjadikan GBK sebagai tempat yang dipilih sebagai sirkuit Formula E di Jakarta dengan syarat tak akan menggunakan seluruh area dalam 'ring road' Stadion GBK yang biasa digunakan masyarakat untuk berolahraga.

Setelah tarik ulur izin, panitia penyelenggara Formula E resmi mengumumkan layout sirkuit balapan mobil elektrik di kawasan Monumen Nasional (Monas). Pada 6 Juni, jika tidak ada aral, Jakarta akan menjadi tuan rumah seri ke-10 ajang balapan yang memasuki musim keenamnya tersebut.

Meski banyak orang awam belum mengenalnya, Formula E secara perlahan mulai menarik perhatian khalayak dengan jualan balapan yang ramah lingkungan. Berikut adalah gambaran umum balapan yang senyap dan tak lebih cepat dari Formula 1 itu.

Mobil generasi kedua

Sebanyak 24 pebalap dari 12 tim akan bertarung menggunakan mobil generasi kedua Formula E. Mobil-mobil Gen2 memiliki baterai lebih besar serta tenaga dan kecepatan puncak yang lebih unggul dari pendahulunya.

Gen2 yang memiliki desain aerodinamika yang agresif ditenagai baterai berdaya total 250kw yang bisa digunakan untuk melaju hingga 280 kilometer per jam.

Tenaga penuh mobil Gen2 bisa dipakai pebalap ketika sesi latihan bebas dan kualifikasi. Namun untuk mode balapan, hanya 200kw yang terpasang. Pebalap bisa memperoleh tenaga tambahan lewat Attack Mode atau Fanboost.

(Baca: Kronologi Skandal Keuangan yang Bikin Manchester City Kena Sanksi UEFA)

Mulai musim 2018/2019, diterapkan fitur attack mode di mana setiap pebalap bisa mendapatkan tambahan tenaga 25kw dengan melintasi jalur spesifik di luar garis balap di trek. Tahun ini, tenaga keluaran dari attack mode itu ditambah 10kw sehingga Gen2 dalam attack mode bisa melaju dengan 235kw.

Selain itu, hanya lima pebalap yang mendapat suara terbanyak dari penggemar lewat kanal media sosial bisa memperoleh tambahan 25kw dari fanboost untuk digunakan setelah menit ke-22 di balapan.

Kedua bonus tenaga itu bisa menjadi senjata rahasia untuk mengubah keadaan dalam lomba.

Format balapan...

Format balapan Formula E kali ini pun berbeda dari musim-musim sebelumnya. Tak ada lagi pebalap yang berganti mobil di tengah lomba karena mobil Gen2 cukup untuk menjalani satu seri balapan tanpa pengisian ulang daya.

Sebagian besar E-Prix dimulai dengan sesi shakedown pada Jumat yang digunakan oleh tim dan pebalap untuk melakukan pengecekan kesiapan dari mobil mereka.

Kemudian pada Sabtu, pebalap dan tim akan menjalani serangkaian jadwal padat mulai dari dua sesi latihan, kualifikasi hingga balapan. Hanya ada dua pengecualian pada E-Prix Diriyah dan London masing-masing menggelar dua seri balapan yang digelar pada Sabtu dan Minggu.

(Baca: Jakpro Ingin Batu Alam di Monas Diaspal Permanen untuk Formula E)

Balapan E-Prix akan berlangsung selama 45 menit di mana pebalap terdepan yang melintasi garis finis setelah batasan waktu itu harus menjalani satu putaran terakhir untuk menentukan juara.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...