Disanksi AS, Huawei Justru Raih 91 Kontrak & Bangun 600 Ribu Antena 5G

Desy Setyowati
24 Februari 2020, 17:53
Disanksi AS, Huawei Justru Raih 91 Kontrak dan Bangun 600 Ribu Antena 5G
123RF.com
Ilustrasi Huawei

Huawei mendapatkan 91 kontrak jaringan internet generasi kelima (5G) komersial meski masuk daftar hitam (blacklist) perdagangan Amerika Serikat (AS). Perusahaan teknologi asal Tiongkok itu pun sudah menyediakan 600 ribu antena 5G Massive MIMO Active Antenna Units (AAUs)

MIMO atau Multiple-input multiple-output merupakan jaringan nirkabel yang memungkinkan pengiriman dan penerimaan lebih dari satu sinyal data secara bersamaan melalui saluran radio yang sama. Semakin banyak jumlah antena, maka gangguan menurun.

Pejabat Executive Director of the Board sekaligus President Carrier BG Huawei Ryan Ding menyampaikan, perkembangan 5G kini mencapai babak baru. Peran teknologi ini semakin esensial, lantaran mulai masif digunakan dan ekosistemnya tumbuh pesat.

Hingga saat ini, Huawei mendapatkan 91 kontrak 5G komersial dan mengapalkan lebih dari 600 ribu antena 5G Massive MIMO AAUs. Dengan masifnya pemanfaatan 5G, perusahaan berfokus mengembangkan solusi end-to-end mulai dari Base Transceiver Station (BTS) hingga produk Blade AAU yang punya kapabilitas integrasi tinggi.

(Baca: Huawei Rilis Ponsel Lipat Hari Ini, Google Beri Peringatan Konsumen)

Blade AAU mampu menjangkau seluruh pita frekuensi sub-6 GHz dan mendukung teknologi jaringan 2G hingga 5G. Blade AAU mengatasi keterbatasan tempat untuk pemasangan antena.

Pada era 4G, seluruh operator secara virtual menyuguhkan pengalaman jaringan yang sama antarkonsumen. Sedangkan di era 5G, pengalaman bagi tiap-tiap pelanggan bisa berbeda.

Perhitungan biaya kepada pelanggan juga berdasarkan ukuran meteran, seperti volume data yang terpakai, besaran latensi, pita lebar hingga jumlah perangkat yang terkoneksi. Huawei mengklaim, layanan ini mendukung operator memonetisasi teknologi 5G secara optimal.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...