Gojek Luruskan Kabar Rencana Merger dengan Grab
Grab dikabarkan tengah berdiskusi dengan Gojek untuk melakukan merger usaha. Namun, manajemen Gojek membantah kabar tersebut.
“Tidak ada rencana merger, dan pemberitaan yang beredar di media terkait hal tersebut tidak akurat,” kata Chief Corporate Affairs Gojek Nila Marita kepada Katadata.co.id, Selasa (25/2).
Katadata.co.id juga sudah menghubungi Grab terkait kabar tersebut. Namun, hingga berita ini diturunkan belum ada tanggapan dari decacorn asal Singapura itu.
(Baca: Beli Saham Blue Bird, Gojek Perkuat Layanan Transportasi dan GoPay)
Sumber The Information yang mengetahui pembicaraan itu menyampaikan, kesepakatan itu akan menjadi langkah baru terkait konsolidasi pasar pesan-antar makanan dan berbagi tumpangan (ride hailing). Hal ini bertujuan meminimalkan kerugian perusahaan.
“Perusahaan mencoba untuk membendung kerugian yang disebabkan oleh pertarungan mahal untuk merebut pangsa pasar,” demikian dikutip dari The Information, kemarin (24/2).
Valuasi Grab disebut-sebut mencapai US$ 14 miliar (Rp 194,6 triliun), sementara Gojek US$ 9 miliar (Rp 125,1 triliun). Jika merger itu benar terjadi, maka akan terbentuk startup dengan valuasi yang cukup tinggi.
(Baca: Bank Terbesar di Jepang Dikabarkan Suntik Dana ke Grab Rp 9,8 Triliun)