Investor Kabur dari Emerging Market, Rupiah Paling Jeblok di Asia

Agatha Olivia Victoria
27 Februari 2020, 17:24
rupiah, rupiah melemah, virus corona
Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi. Nilai tukar rupiah melemah di tengah penguatan mayoritas mata uang Asia.

Nilai tukar rupiah pada perdagangan pasar spot sore ini, Kamis (27/2) melemah 0,61% ke level Rp 14.025 per dolar AS.  Para investor yang melepas aset di negara-negara emerging market termasuk Indonesia akibat kekhawatiran virus corona menekan rupiah.

Rupiah melemah paling dalam terhadap dolar AS di antara mata uang negara Asia. Mengutip Bloomberg, hanya won Korea Selatan dan dolar Hong Kong yang turut lunglai masing-masing 0,02% dan 0,01%. 

Sementara mayoritas mata uang Asia menguat terhadap dolar AS. Yen Jepang naik 0,32%, dolar Singapura 0,26%, dolar Taiwan 0,3%, peso Filipina 0,5%, rupee India 0,07%, yuan Tiongkok 0,15%, ringgit Malaysia 0,15%, dan baht Thailand 0,26%.

Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dolar Rate (JISDOR) yang dipublikasikan di situs BI pukul 10.00 WIB menempatkan rupiah di Rp 14.018 per dolar AS, melemah 52 poin dibanding level kemarin Rp  13.966 per dolar AS.

Analis Pasar Uang PT Bank Mandiri Tbk Rully Arya Wisnubroto menjelaskan pelemahan rupiah merupakan sentimen risk off. "Terjadi capital outflow besar di emerging market, termasuk Indonesia," kata Rully kepada Katadata.co.id, Kamis (27/2).

(Baca: IHSG Anjlok ke 5.535, Saham Bank Paling Banyak Dilepas Asing)

Keluarnya aliran dana asing tersebut terjadi karena antisipasi pelemahan pertumbuhan ekonomi global akibat efek penyebaran virus corona. Meski begitu, Rully menjelaskan bahwa capital outflow terbesar tak terjadi di Indonesia.

"Outflow Indonesia relatif kecil dibanding negara lain," ujarnya.

Kendati demikian, risiko depresiasi mata uang Garuda masih cukup tinggi dalam pekan ini. Apalagi, kondisi global saat ini masih kurang kondilusif karena penyebaran virus corona yang terus meningkat di beberapa negara.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter BI Nanang Hendarsah juga menjelaskan pelemahan rupiah hari ini merupakan dampak dari pelepasan portofolio investor asing pada aset-aset di negara emerging market, termasuk Indonesia. Investor berpindah ke aset yang dinilai lebih aman seperti obligasi AS.

BI meyakini dana asing akan kembali masuk ke pasar keuangan Indonesia setelah kekhawatiran terhadap penyebaran virus covid-19 mereda. Pasalnya, imbal hasil obligasi Indonesia saat ini masih merupakan yang tertinggi di antara negara emerging market.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...