Fakta-fakta Bandara Kediri yang Akan Dibangun oleh Gudang Garam
Pembangunan Bandar Udara Dhoho di Kediri, Jawa Timur, akan mulai berjalan pada 15 April 2020. PT Angkasa Pura I (Persero) dan PT Gudang Garam Tbk telah menandatangani nota kesepahaman atau MoU untuk proyek bandara itu kemarin, Selasa (10/3).
Bandara Kediri dibangun dengan menggunakan konsep multi-airport. Kehadirannya dapat menjadi alternatif untuk mengurangi daya tampung Bandara Juanda, Surabaya yang sudah maksimal.
Melalui proyek tersebut, Gudang Garam berharap bisa meningkatkan kontribusinya bagi Jawa Timur. "Ini investasi jangka panjang secara nasional," ucap Direktur Gudang Garam Istata Taswin Siddharta di kawasan Menteng, Jakarta, Selasa (10/3).
Bandara ini telah masuk dalam proyek strategis nasional atau PSN. Harapannya, Bandara Dhoho dapat membuka area ke wilayah Tulung Agung, Blitar, Ponorogo, Trenggalek, Madium, dan Magetan.
(Baca: Bangun Bandara Kediri, Apakah Gudang Garam Untung?)
Artikel ini telah tayang di Katadata.co.id dengan judul "Bangun Bandara Kediri, Apakah Gudang Garam Untung?" , https://katadata.co.id/berita/2020/03/10/bangun-bandara-kediri-apakah-gudang-garam-untung
Penulis: Ihya Ulum Aldin
Editor: Agustiyanti
Meskipun rincian kerja sama itu belum final, berikut fakta-fakta sementara tentang Bandara Kediri:
1. Biaya pembangunan Bandara Kediri Rp 9 triliun
Itata mengatakan biaya pembangunannya turun Rp 1 triliun dari prediksi awal Rp 10 triliun. “Dengan berjalannya waktu, kami setuju, sekarang saya boleh mengecilkan range antara Rp 6 triliun sampai Rp 9 triliun,” katanya. Seluruh dana itu akan berasal dari internal Gudang Garam.
2. Daya tampung capai 1,5 juta penumpang