Pasar Saham Dibekukan Sementara, Sejumlah Saham Blue Chip Rontok
Perdagangan pasar saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (13/3) dihentikan sementara (trading halt) selama 30 menit imbas turunnya indeks harga saham gabungan (IHSG) 5,01% ke level 4.650,58. Hampir sektor saham melemah, termasuk saham milik perusahaan blue chip yang turun hingga lebih dari 5%.
Beberapa saham perusahaan dengan nilai kapitalisasi pasar besar yang turun cukup dalam, di antaranya yaitu PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) yang turun 6,81% di level Rp 6.500 per saham serta PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) juga turun 6,88% di Rp 5.075 per saham.
Selanjutnya saham sektor finansial, pada perdagangan ini juga turun 5,42%. Pada sektor ini saham-saham unggulan seperti PT Bank Central Asia (BBCA) ikut anjlok sebesar 6,47% di level Rp 26.000 per saham dan Bank Rakyat Indonesia (BBRI) 6,93% di Rp 3.360 per saham.
(Baca: Investor Obral Saham: IHSG Anjlok 5%, Perdagangan BEI Disetop 30 Menit)
Saham bank lainnya yang turun yakni PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebesar 6,61% di Rp 6.000 per saham. Lalu, Bank Negara Indonesia (BBNI) juga tercatat 6,87% di Rp 4.680 per saham.
Sektor infrastruktur juga turut melemah sebesar 5,73%. Adapun saham di sektor ini yang terpantau menurun, di antaranya milik PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM) sebesar 6,65%, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) 6,94% serta saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR) 6,92%.
Penurunan saham juga tak luput dialami sektor konsumer sebesar 5,62%. Beberapa saham yang mencatat penurunan di antaranya yakni saham emiten consumer goods PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) sebesar 5,54%, PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) 6,77% dan saham PT Gudang garam Tbk (GGRM) yang juga tercatat turun 6,99%.