Bank Mandiri Berencana Terbitkan Obligasi Bertahap Rp 20 Triliun
PT Bank Mandiri Tbk berencana menerbitkan obligasi dalam denominasi rupiah dalam bentuk Penawaran Umum Berkelanjutan atau PUB mencapai Rp 20 triliun. Pada tahap pertama, Bank BUMN ini baru akan menerbitkan sebesar Rp 1 triliun.
Direktur Treasury, International Banking & Special Asset Management Bank Mandiri Darmawan Junaidi menjelaskan, penerbitan obligasi ini merupakan inisiatif strategis untuk memperkuat struktur funding perseroan dalam mendukung rencana ekspansi bisnis ke depan.
"Sejalan dengan keinginan Bank Mandiri untuk terus mendukung berbagai program nasional pemerintah, kami senantiasa memperkuat struktur funding, terutama di tengah tantangan pandemi Corona dan ketidakpastian global," kata Darmawan
(Baca: OJK Minta Bank Waspadai Penumpang Gelap Keringanan Utang Dampak Corona)
Adapun PUB II Tahap I ini akan diterbitkan dalam dua seri, yakni Seri A yang berjangka waktu 5 tahun, dan Seri B berjangka waktu 7 tahun dengan kisaran kupon masing-masing sebesar 7.50% - 8.60% dan 8.30% - 9.40%.
Sementara, untuk besaran kupon akan ditentukan berdasarkan penawaran yang masuk dari calon investor.
"Tentu kami juga akan menggunakan tingkat pengembalian investasi pada Surat Berharga Negara serta suku bunga acuan Bank Indonesia dalam menentukannya," kata dia.
(Baca: Disorot Bank Dunia, Utang Swasta RI Diproyeksi US$4 Miliar Jatuh Tempo)
Guna menerbitkan obligasi tersebut, Bank Mandiri telah memperoleh pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia yaitu AAA dengan outlook stabil. Penawaran PUB tahap I ini akan dilaksanakan pada 6-20 April 2020 dan penawaran umum diperkirakan pada 5 - 6 Mei 2020.
Obligasi ini diharapkan akan tercatat pada di Bursa Efek Indonesia dan diperdagangkan di pasar sekunder pada 13 Mei 2020.
Perseroan juga telah menunjuk lima perusahaan penjamin emisi, yakni Mandiri Sekuritas, BNI Sekuritas, Danareksa Sekuritas, BCA Sekuritas, dan Trimegah Sekuritas Indonesia.
Sebelumnya, Bank Mandiri juga tengah menawarkan obligasi global sebesar US$ 2 miliar atau sekitar Rp 32 triliun kepada investor di luar Amerika Serikat yang dimulai pada 1 April 2020. Obligasi ini akan didaftarkan di Bursa Efek Singapura.