Pegawai Ancam Demo Pekan Depan, Amazon Kembangkan Alat Uji Covid-19
Karyawan Amazon mengancam bakal berunjuk rasa terkait keamanan gudang atas risiko terpapar virus corona pada Jumat (24/4) pekan depan. Menanggapi kekhawatiran pegawainya itu, raksasa e-commerce asal Amerika Serikat (AS) ini mengembangkan alat uji Covid-19 sendiri.
Para pegawai Amazon khawatir, karena lebih dari 50 pusat gudang dan beberapa toko Whole Foods mengonfirmasi adanya kasus positif Covid-19. Mereka meminta perusahaan membuka daftar karyawan yang terinfeksi virus corona.
Hal itu supaya mereka mengetahui di fasilitas penyimpanan mana saja yang berisiko tertular Covid-19. “Berikan data yang dikonfirmasi (positif) dan yang kemungkinan (terinfeksi),” kata perwakilan pegawai dikutip dari CNBC Internasional, Jumat (17/4).
Mereka juga meminta perusahaan membatalkan keputusan pemecatan terhadap dua karyawan, yakni Emily Cunningham dan Maren Costa. Keduanya sempat berunjuk rasa terkait keadilan iklim dan meminta kebijakan yang mendukung pembatasan jarak fisik antarpegawai.
(Baca: Amazon Pecat Pegawai yang Kontak dengan Pasien Terinfeksi Covid-19)
Melalui surat kepada para pemegang saham, CEO Amazon Jeff Bezos mengatakan akan mengumpulkan karyawan dari berbagai unit untuk membuat alat uji Covid-19. Alat ini juga bakal segera diuji kepada sebagian kecil pegawainya.
"Kami tidak yakin seberapa jauh kami akan mengembangkannya dalam kerangka waktu yang relevan. Tetapi kami pikir ini layak untuk dicoba," ujar Bezos dalam surat itu, dikutip dari CNN Internasional.