Terendah dalam 19 Tahun, Harga Minyak Dunia Anjlok ke US$ 15 / Barel
Harga minyak kembali mencetak rekor baru atau anjlok ke level terendah sejak 2001. Rendahnya harga minyak dipicu oleh oleh kekhawatiran anjloknya permintaan dunia akibat pandemi Covid-19 hingga telah menewaskan lebih dari 165 ribu orang.
Dikutip dari Bloomberg pada Senin (20/4) pukul 09.00WIB, harga minyak Brent untuk kontrak Juni 2020 turun 0,50% ke level US$ 27,94 per barel. Sedangkan harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Mei 2020 turun 13,19% menjadi US$ 15,86 per barel.
Harga baru ini memperpanjang penurunan pada perdagangan akhir pekan lalu, Jumat (17/4) yang mana minyak brent masih berada di level US$ 27,94 per barel sementara WTI di level US$ 19 per barel.
(Baca: Permintaan Turun Paling Dalam Sejak 1995, Harga Minyak Anjlok Lagi)
Pasar minyak kembali tertekan sejalan dengan rentetan laporan pelemahan konsumsi bahan bakar dan outlook suram dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan International Energy Agency (EIA).
Harga minyak bahkan sulit terangkat meski OPEC dan produsen lainnya akhir pekan lalu mengumumkan kesepakatan pemangkasan produksi hampir 10 juta barel per hari (bph) guna merespons lemahnya permintaan.
Perusahaan jasa energi Baker Hughes mengatakan, guna mendongkrak harga minyak para kontraktor migas di AS telah mengentikan operasional 66 rig minyak pada pekan ini. Hal ini pun menyebabkan terjadinya pemangkasan produksi mingguan terbesar sejak 2015 dan menjadikan totalnya turun menjadi 438 atau terendah sejak Oktober 2016.