Imbas Covid-19, Pertumbuhan Industri Diramal Terpangkas Jadi 2,5%

Image title
Oleh Ekarina
21 April 2020, 18:16
Imbas Covid-19, Pertumbuhan Industri Diramal Terpangkas Jadi 2,5%.
ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/hp.
Ilustrasi Pekerja membuat kostum Alat Pelindung Diri (APD) di PT Kasih Karunia Sejati, Malang, Jawa Timur, Senin (6/4/2020). Menteri Perindustrian memprediksi pertumbuhan inudustri tahun ini turun jadi 2,5% dari 5,3% akibat pandemi corona.

Pandemi corona menyebabkan industri manufaktur menghadapi pukulan berat. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyebut, pertumbuhan industri berpotensi terpangkas menjadi 2,5% tahun ini, dibanding target pertumbuhan sebelumnya sebesar  5,3%.

Agus mengatakan, industri manufaktur mulai mengalami tekanan pada Maret seiring dengan meluasnya kasus Covid-19 di Tanah Air. Akibatnya, banyak industri tak mampu berproduksi secara maksimal, terlebih dengan adanya kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Penurunan aktifitas industri juga tercermin dari turunnya Indeks Manajer Pembelian atau Purchasing Managers’ Index (PMI) periode Maret di level 45,3 atau terendah dalam sembilan tahun terakhir. 

(Baca: PMI Maret RI Terendah sejak 2011, Manufaktur Kian Melemah Kuartal II)

Adapun secara keseluruhan, PMI berada dalam fase kontraksi yakni sebesar 45,64% pada kuartal I 2020, turun dari 51,50% pada kuartal sebelumnya atau 52,65% pada kuartal I 2019.

"Dengan pertumbuhan ekonomi yang juga diperkirakan turun menjadi 2,4%, maka pertumbuhan industri kemungkinan nanti akan sekitar 2,5%-2,6%," kata Agus dalam video konferensi di Jakarta, Selasa (21/4). 

Sementara berdasarkan skema terburuk, jika ekonomi ekonomi Indonesia hanya mampu tumbuh 0,5% sebagaimana prediksi dana moneter internasional (IMF), maka pertumbuhan industri juga diramal akan berada di kisaran 0,7-0,8%.

Dia menyatakan, beberapa industri mengalami pukulan berat, baik akibat permintaannya berkurang atau terganggunya rantai pasokan sepanjang pandemi Covid-19, berlangsung. Beberapa industri itu di antaranya, otomotif, besi baja, semen, tekstil dan sebagainya. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...