IHSG Sesi I Turun 0,16%, Saham BCA dan BRI Paling Banyak Dijual Asing
Indeks harga saham gabungan (IHSG) turun 0,16% pada perdagangan sesi pertama Selasa (28/4). Modal asing masih terpantau mengalir keluar cukup deras dari pasar saham hingga Rp 496,97 miliar di pasar reguler.
Dua saham bank besar Tanah Air, yakni Bank Rakyat Indonesia dan Bank Central Asia, menjadi sasaran jual investor asing. Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dijual oleh investor asing dengan nilai penjualan bersih (net sell) mencapai Rp 221,04 miliar.
Sedangkan saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dijual investor asing dengan net sell mencapai Rp 164,8 miliar. Beberapa saham berkapitalisasi besar lainnya juga dilepas oleh investor asing namun dengan nilai net sell tidak sampai Rp 16 miliar, seperti PT Astra International Tbk (ASII) Rp 15,6 miliar dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 12,5 miliar.
Saham-saham yang dilepas asing itu pun nilainya terkoreksi. Seperti saham BBRI yang turun 2,63% menjadi Rp 2.590 per saham. Lalu, BBCA turun 2,82% menjadi Rp 24.100 per saham. Sedangkan ASII yang turun 1,08% menjadi Rp 3.670 per saham.
(Baca: IHSG Diramal Naik Terdorong Kebijakan Bank Sentral Dunia Atasi Corona)
Laju indeks sepanjang sesi perdagangan pagi hingga siang ini bergerak fluktuatif meski kenaikan atau penurunannya tidak tinggi. Adapun level tertinggi indeks pagi ini pada posisi 4.513,14 atau naik 0,4%, sedangkan level terendahnya pada 4.494,47 atau turun 0,41%.
Kinerja IHSG tersebut ditopang oleh kinerja beberapa saham berkapitalisasi besar seperti PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) yang meroket 13,17% menjadi Rp 2.320 per saham, kemudian PT Barito Pacific Tbk (BRPT) naik 7,82% menjadi Rp 1.310 per saham.
Lalu saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang naik 3,33% ke Rp 7.750 per saham, serta saham PT XL Axiata Tbk (EXCL) yang naik 3,63% menjadi Rp 2.570 per saham, turut menopang laju IHSG .
Pada sesi pertama ini, total 4,01 miliar unit saham diperdagangkan oleh investor dengan nilai total transaksi mencapai Rp 3,12 triliun. Tercatat ada 147 saham yang naik, dengan 189 saham turun, dan 143 saham lainnya stagnan.
(Baca: BEI Klaim Kebijakannya Sudah Efektif Jaga IHSG dari Sentimen Corona)
Sementara itu bursa saham Asia lainnya hingga berita ini ditulis bergerak bervariasi. Indeks Nikkei 225 Jepang dan Straits Times Singapura berada di zona merah, masing-masing turun 0,28% dan 0,26%. Sedangkan indeks Hang Seng, Shanghai, dan Kospi naik masing-masing 0,77%, 0,11%, dan 0,41%.
Kinerja bursa saham Asia yang bervariasi ini masih dipengaruhi sentimen seputar perkembangan pengobatan virus corona di dunia serta harga minyak global yang terus merosot.