Selain Tokopedia, Tiga E-Commerce Ini Pernah Diretas

Pingit Aria
4 Mei 2020, 18:30
Ilustrasi platform Tokopedia
tokopedia
Ilustrasi platform Tokopedia

Platform e-commerce kerap menjadi sasaran upaya peretasan dan pencurian data pribadi. Teranyar, data 91 juta pengguna Tokopedia dikabarkan diretas dan dijual melelalui situs gelap atau darkweb seharga US$ 5000 atau sekitar Rp 73,4 juta.

Isu itu pertama kali diungkap oleh akun media sosial Twitter bernama @underthebreach pada Sabtu (2/5) lalu. Peretas disebut memiliki data 15 juta akun pengguna Tokopedia dalam bentuk mentah (hash), termasuk nama, email, hingga kata sandi.

Dalam tangkapan layar yang dibagikan @underthebreach, terlihat bahwa peretas tengah mencari pihak lain yang mampu memecahkan algoritma dari data mentah tersebut. “Ini sangat buruk, pastikan Anda mengganti kata sandi untuk layanan lain, jika Anda menggunakan kembali kata sandi itu,” demikian disebut pada akun tersebut.

Tokopedia pun langsung menyelidiki perihal kabar pencurian data pengguna tersebut. “Saat ini, kami terus melakukan investigasi," kata VP of Corporate Communications Tokopedia Nuraini Razak, pada Minggu (3/5) lalu.

(Baca: Tokopedia dan Bukalapak Diretas, Ini Dua Modus Bobol E-commerce)

Demi alasan keamanan, Nuraini pun menganjurkan pengguna Tokopedia untuk mengganti kata sandi secara berkala, kendati data tersebut sudah terlindungi di balik enskripsi. Ia juga menghimbau agar pengguna tidak memberikan kode keamanan OTP kepada pihak lain untuk alasan apapun.

Upaya peretasan dan pencurian data pengguna pada platform e-commerce bukan pertama kalinya terjadi. Sejumlah e-commerce lain pun pernah mengalami hal serupa. Berikut daftarnya:

1. Bukalapak

Pembajakan data pengguna pernah menimpa platform e-commerce Bukalapak tahun lalu. Pada 18 Maret 2019, seorang peretas asal Pakistan mengklaim telah mencuri data sekitar ratusan juta akun dari 32 situs, yang di antaranya adalah 31 juta akun pengguna Bukalapak.

Laman The Hacker News menulis, peretas yang bersembunyi dibalik nama Gnosticplayers mengaku menjual data curiannya ke dark web Dream Markets dengan total harga mencapai 1,2431 Bicoin atau setara dengan US$ 5000.

(Baca: Tokopedia Dikabarkan Dibobol, Warganet Malah Soroti Keamanan Bukalapak)

Pihak Bukalapak mengklaim upaya peretasan tersebut berhasil digagalkan. Head of Corporate Communications Bukalapak Intan Wibisono memastikan bahwa data-data penting milik pengguna seperti kata sandi, rekaman finansial, serta informasi pribadi lain milik pengguna tetap aman.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...