Riset Facebook & CSIS: PSBB Tak Berdampak Besar pada Penyebaran Corona

Cindy Mutia Annur
19 Mei 2020, 15:12
Riset Facebook & CSIS: PSBB Tak Berdampak Besar pada Penyebaran Corona
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Ilustrasi, warga berbelanja pakaian yang dijual pedagang kaki lima di atas trotoar Jalan Jati Baru Raya, Tanah Abang, Jakarta, Senin (18/5/2020).

Facebook dan Centre for International and Strategic Studies (CSIS) menganalisis data pergerakan masyarakat Indonesia melalui program Data for Good Facebook. Hasilnya, mereka menilai bahwa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tak mengubah banyak peta penyebaran virus corona.

Data for Good Facebook sudah diselenggarakan sejak tahun lalu di beberapa negara. Sedangkan di Indonesia baru dilaksanakan pada April.

Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat (AS) itu menerapkan opt-in untuk mengetahui location history penggunadi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Facebook mengaku bahwa data yang diperoleh sudah mendapat persetujuan pe ngguna.

Data-data tersebut kemudian dianalisis oleh CSIS selama 31 Maret hingga 2 Mei. Hasilnya dibagi dalam tiga kelompok, yakni pengguna Facebook yang tidak melakukan pergerakan, bergerak di dalam satu wilayah, dan yang berpindah ke daerah lain.

(Baca: Pasar Ramai Jelang Lebaran, Jokowi Minta Protokol Kesehatan Dipatuhi)

Peneliti CSIS Edbert Gani menyampaikan, data yang dibandingkan yakni pergerakan pengguna sebelum pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) 1-9 April dan ketika diterapkan pada 10-20 April. Hasilnya, “tidak berubah dibandingkan sebelum PSBB Jakarta diberlakukan,” katanya saat konferensi pers, Selasa (19/5).

Utamanya, pergerakan pengguna di Jakarta-Bekasi dan Jakarta-Banten. “Penurunan mobilitas harian masyarakat yang signifikan hanya terjadi pada akhir pekan," ujar Gani.

Salah satu faktor yang mempengaruhi pergerakan pengguna yakni jumlah pekerja sektor informal yang cukup tinggi. Apalagi, mayoritas dari mereka melakukan perjalanan ke pusat aktivitas ekonomi di Jakarta.

"PSBB belum cukup efektif untuk mengurangi aktivitas di dalam kota, baik menekan lalu lintas pergerakan orang dari dan ke Jakarta. Hal ini tentu dapat memicu munculnya episentrum corona baru selain Jakarta," ujar Gani.

(Baca: Bertambah 496 Kasus, 18 Ribu Orang di RI Positif Terinfeksi Corona)

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...