Efisiensi Biaya, Pertamina Pangkas Investasi Hulu Menjadi Rp 62,7 T

Image title
27 Mei 2020, 15:21
pertamina, investasi, migas, produksi migas, harga minyak, pandemi corona, virus corona, covid-19
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Ilustrasi, pekerja Pertamina melaksanakan pengeboran migas. Pertamina memutuskan memangkas investasi pada tahun ini karena pandemi corona dan anjloknya harga minyak dunia.

Pertamina memangkas investasi hulu migas menjadi sama dengan tahun lalu sebesar US$ 2,45 miliar atau sekitar Rp 62,7 triliun. Sebab, perusahaan harus efisiensi biaya di tengah pandemi corona dan anjloknya harga minyak dunia. 

Nilai tersebut lebih kecil dibandingkan target awal investasi hulu migas tahun ini sebesar US$ 3,7 miliar atau sekitar Rp 55 triliun. “Pertamina hingga saat ini memutuskan tetap investasi di sektor hulu untuk menjaga produksi dan lifting migas nasional. Pertamina terus memantau perkembangan situasi global, terutama pandemi Covid-19, harga minyak mentah dunia, serta nilai tukar rupiah terhadap dolar,” kata Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman dalam siaran pers pada Rabu (27/5).

Fajriyah mengatakan pihaknya tetap berusaha maksimal melaksanakan pengeboran sumur migas meski nilai investasi dipertahankan sama dengan tahun lalu. Hingga triwulan pertama tahun ini, perusahaan telah melaksanakan pengeboran eksploitasi sebanyak 78 sumur, dan pekerjaan workover untuk mempertahankan atau menambah produksi migas sebanyak 161 sumur.

Sebagai contoh, Pertamina Hulu Energi Nunukan Company (PHENC) telah melaksanakan tajak dua sumur lepas pantai di Struktur Parang. Pengeboran kedua sumur di Blok Nunukan itu diperkirakan menghasilkan potensi cadangan yang cukup besar.

Selain itu, Pertamina Hulu Mahakam telah melaksanakan pengeboran 31 sumur tajak di
South Peciko dan Tunu Deep East. Anak usaha tersebut juga menargetkan pengeboran 117 sumur tajak dan dua sumur eksplorasi.

Banyaknya jumlah sumur yang dibor merupakan upaya untuk memaksimalkan cadangan hidrokarbon yang tersedia di Blok Mahakam. Sebab, cadangan dan produksi dari
sumur-sumur eksisting semakin sedikit. Selain itu, upaya pengeboran tersebut diharapkan dapat menekan laju penurunan produksi serendah mungkin, hingga di bawah 10%.

(Baca: Pertamina Targetkan Survei Seismik Jambi Merang Rampung Juli 2020)

(Baca: Pertamina Hulu Mahakam Bor Sumur Eksplorasi di Tengah Pandemi Corona)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...