Laba Bersih BNI Syariah Naik 58%, Ditopang Efisiensi Biaya Operasional

Image title
28 Mei 2020, 17:23
Laba Bersih BNI Syariah Naik 58%, Ditopang Efisiensi Biaya Operasional.
ANTARA FOTO/Rahmad/ama.
Ilustrasi petugas bank BNI Syariah Lhokseumawe, Aceh, Jumat (13/3). BNI Syariah mencatat laba bersih sepanjang kuartal I 2020 sebesar Rp 214 miliar.

PT Bank BNI Syariah mencatat laba bersih sepanjang kuartal I 2020 sebesar Rp 214 miliar, naik 58,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 135 miliar. Pertumbuhan laba bersih ini antara lain disokong oleh ekspansi pembiayaan serta adanya efisiensi biaya operasional.

Direktur Utama BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo mengatakan, pada tiga bulan pertama 2020, BNI Syariah mencatat penyaluran pembiayaan Rp 32,3 triliun atau meningkat 9,8% dibanding periode yang sama 2019 sebesar Rp 29,4 triliun.

Rinciannya, pembiayan segmen komersil naik 24,8% menjadi Rp 8,01 triliun dibanding kuartal I 2019 sebesar Rp 6,6 triliun dan kredit konsumer naik 48,6% menjadi Rp 15,7 triliun. Sedangkan segmen hasanah card hanya tumbuh tipis 1,1% menjadi Rp 346 miliar dibanding periode yang sama pada 2019 sebesar Rp 328 miliar.

(Baca: Ditopang Segmen Ritel, Laba Bersih BRI Syariah Melonjak 150%)

Adapun dana pihak ketiga (DPK) BNI Syariah hingga kuartal I 2020 tercatat Rp 44,8 triliun atau naik 15,78%  dibandingkan periode yang sama 2019 sebesar Rp 38,4 triliun. Lebih dari 60 % dari DPK disumbang dari dana murah yang berasal dari tabungan dan giro.

"Dengan realisasi kinerja ini, total aset BNI Syariah sampai kuartal I 2020 tercatat Rp 51 triliun atau naik 16,2%," katanya dalam konferensi virtual, Kamis (28/5).

Di sisi lain, BNI Syariah juga berhasil melakukan efisiensi seperti yang tercermin dari penurunan rasio biaya operasional (BOPO) pada 31 Maret 2020 tercatat 76,53% dibandingkan dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 82,9 %.

Rasio dana terhadap pembiayaan (financing to deposit ratio/FDR)  juga mengalami penurunan pada kuartal I 2020 menjadi 71,93% dibanding kuartal I 2019 sebesar 76,42%.

(Baca: Efek Corona, BNI Syariah Beri Keringanan 230 Debitur Senilai Rp 397 M)

Menurut Abdullah, meski FDR mengalami penurunan, BNI Syariah akan tetap menyalurkan pembiayaan. Hanya saja, penyalurannya kali ini bakal lebih selektif. Sehingga, BNI Syariah akan lebih moderat dalam penyaluran kredit.

Selain itu, rasio pembiayaan bermasalah atau non performing financing (NPF) BNI Syariah sampai kuartal I 2020 meningkat menjadi 3,8% dibanding periode yang sama pada 2019 sebesar 2,9%.  Dengan coverage sebesar 93,03% hingga kuartal I 2020.

“Memang NPF ada sisi peningkatan, dampaknya kepada sisi kualitas pembiayaan. Namun kita akan lakukan upaya terbaik agar bisa mencapai di bawah 3,5% pada akhir tahun,” ujarnya.

Reporter: Muchammad Egi Fadliansyah
Editor: Ekarina

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...