Mark Zuckerberg Tak ‘Sanksi’ Trump, 600 Pegawai Facebook Mogok Kerja

Desy Setyowati
2 Juni 2020, 10:43
Bos Tak ‘Sanksi’ Unggahan Trump, 600 Pegawai Facebook Mogok Kerja
Alex Edelman/ZUMA Wire/dpa
CEO Facebook Mark Zuckerberg

Pegawai Facebook mengkritik sikap CEO Mark Zuckerberg untuk tidak memberikan ‘sanksi’ atas unggahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terkait demonstrasi atas kematian George Floyd. Sekitar 600 karyawan pun melakukan ‘mogok kerja’ secara virtual di Twitter.

Mereka menggencarkan unggahan dengan tagar #TakeAction di Twitter. Para karyawan Facebook kecewa dan malu, karena Zuckerberg tak menandai atau bahkan menghapus postingan Trump terkait kerusuhan.

Advertisement

Padahal, unggahan Trump baik di Facebook maupun Instagram berbunyi, “ketika penjarahan dimulai, penembakan dimulai.” Sedangkan Twitter, langsung menyembunyikan cuitan tersebut dan memberikan label glorifikasi kekerasan.

Para karyawan menilai, unggahan Trump tersebut melanggar standar komunitas Facebook. New York Times melaporkan, dua pegawai senior berencana mengundurkan diri jika Zuckerberg tak mengubah keputusannya terkait postingan presiden AS tersebut.

Product designer Facebook Zara Zhang mengatakan, para pegawai sudah menyampaikan kritikan ini secara internal, tetapi tidak berhasil. (Baca: Tak Hapus Status Trump Soal Kerusuhan, Bos Facebook Dikritik Pegawai)

Katie Zhu, seorang manajer produk di Instagram, juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap keputusan Zuckerberg. Ia mengunggah cuitan di Twitter, dengan menyertakan gambar bertuliskan ‘#BLACKLIVESMATTER’ untuk menggambarkan permintaannya untuk cuti sebagai bagian dari pemogokan.

Juru bicara Facebook Inc Andy Stone mengatakan, perusahaan memperbolehkan karyawan yang berpartisipasi dalam protes untuk mengambil cuti. “Tanpa mengurangi hari liburan mereka,” kata dia dikutip dari Reuters, Selasa (2/6).

Sedangkan juru bicara Facebook lainnya menyampaikan, perusahaan memahami kekecewaan para karyawan. “Kami mendorong karyawan untuk berbicara secara terbuka ketika mereka tidak setuju dengan kebijakan. Saat kami menghadapi keputusan sulit seputar konten, kami akan terus meminta respons jujur mereka,” katanya dikutip dari CNBC Internasional.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement