Normal Baru, Layanan Pesan Antar Perusahaan Digital Bersaing Ketat

Cindy Mutia Annur
4 Juni 2020, 06:00
New Normal, Layanan Pesan Antar Perusahaan Digital Bersaing Ketat.
Shutterstock
Ilustrasi layanan pesan antar makanan. Layanan pesan antar makanan terus menunjukkan peningkatan selama pandemi corona.

Tren layanan pesan antar makanan (food delivery) saat fase normal baru (new normal) diramal bakal semakin kompetitif ke depan. Pasalnya, fitur layanan tersebut tak hanya tersedia melalui aplikasi besutan Gojek dan Grab saja, tetapi juga perusahaan mulai diikuti perusahaan digital lain.  

Beberapa perusahaan teknologi digital seperti Google, Instagram, Shopee, Tokopedia, hingga DANA mulai ikut menyediakan layanan serupa. 

Advertisement

Ketua Asosiasi Modal Ventura Untuk Startup Indonesia (Amvesindo) Jefri R Sirait mengatakan, era new normal akan mendorong semua perusahaan untuk berinovasi dan mempertahankan bisnisnya.

(Baca: Omzet Naik 10% Saat Ramadan, Kopi & Ayam Geprek Diminati di GoFood)

"Sehingga, tren (food delivery) bisa menjadi equal environment dalam berkompetisi. Karena secara prinsip, masyarakat yang terdampak pandemi corona telah mengalami perubahan perilaku," ujar Jefri kepada katadata.co.id, Rabu (3/6). 

Seiring perubahan perilaku tersebut, pelaku usaha di industri ini pun harus mampu berinovasi dan mendiversifikasi usahanya dengan baik. Hal ini tentunya dilakukan agar bisnis serta ekosistem di dalamnya mampu bertahan di tengah pandemi ini.

Apalagi, pemerintah juga akan berkontribusi dalam pemulihan ekonomi negara ke depannya. "Sebagai stakeholder, kita juga harus mendukungnya (pemulihan ekonomi)," ujar dia. 

Senada dengan Jefri, CEO MDI Ventures Donald Wihardja mengatakan bahwa tren food delivery semakin meningkat di masa pandemi ini. Begitu pula hingga era new normal nanti. Perusahaan pun mengamati, bahwa telah terjadi adopsi cepat di layanan pesan antar baik pada bisnis makanan minuman, restoran, kafe, dan sebagainya.

Menurutnya, saat ini ada banyak restoran sekarang yang sudah beradaptasi dan fokus melayani pemesanan online. Padahal, sebelum terjadi pandemi, dari 100 pesanan yang dilayani, 95 orang diasumsikan lebih memilih makan di tempat sedangkan hanya 5 dilayani melalui layanan GoFood atau GrabFood.

(Baca: Gojek dan Grab Bersiap Terapkan New Normal)

Namun dengan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) saat ini, tidak ada konsumen yang bisa makan di tempat. Sedangkan 30-40 orang lainnya, memilih untuk dilayani lewat layanan on demand.

Dengan kenaikan permintaan ini, menurut dia, tentunya banyak restoran yang mempertanyakan tentang nilai (rate) dari layanan seperti GoFood atau GrabFood.

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement