Imbas Pandemi, Dua Proyek Hulu Migas Akan Mundur Tiga Bulan
Satuan Kerja Khusus Pelakasana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi atau SKK Migas menyebut dua proyek migas yang dijadwalkan berproduksi pada pertengahan tahun ini akan mundur hingga tiga bulan ke depan. Dua proyek tersebut yakni Proyek Malaca Strait Phase-1 (EPF) dan Proyek Meliwis.
Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno mengatakan kebijakan physical distancing selama pandemi corona atau Covid-19 mengganggu pembangunan proyek migas. Ditambah, beberapa peralatan dari luar negeri mengalami keterlambatan karena lockdown atau penutupan wilayah.
"Untuk menjaga jarak kami mengurangi jumlah pekerja, mobilitas para pekerja juga menjadi terganggu," kata Julius kepada Katadata.co.id, Rabu (10/6).
(Baca: Industri Penunjang Migas Masih Terpuruk Meski Ada Fase Normal Baru)
Proyek Malaca Strait Phase-1 (EPF) dengan kontraktor EMP Malaca Strait awalnya dijadwalkan dapat berpoduksi pada Juni ini, dengan menghasilkan produksi minyak sebesar 3000 BOPD. Begitu juga dengan Proyek Meliwis oleh Ophir Indonesia (Madura Offshore) Pty.Ltd. yang awalnya juga direncanakan beroperasi Juni, dengan kapasitas faslitas produksi 20 MMscfd.
Sebenarnya SKK Migas menargetkan 12 proyek hulu migas dapat berproduksi pada tahun ini. Namun, imbas pandemi corona membuat pelaksanaan beberapa pengerjaan proyek tertunda hingga tahun depan, salah satunya seperti Proyek Merakes yang dikelola oleh Eni East Sepinggan Ltd.
Meski begitu, Julius pun akan mengebut jadwal pembangunan beberapa proyek yang mengalami keterlambatan onstream. Sehingga diharapkan tetap dapat beroperasi sesuai jadwal yakni pada tahun ini. "Kami usahakan tetap bisa onstream tahun 2020 ini," kata dia.
Dalam rapat manajemen SKK Migas, pada Rabu (3/6), disebutkan tiga proyek yang dapat dipercepat pada tahun ini. Salah satunya proyek pembangunan proyek Bambu Besar yag dilaksanakan oleh Pertamina EP.
Kemudian, ada proyek Reaktivasi Platform PHE-12 oleh Pertamina Hulu Energi (PHE) WMO, dan pembangunan fasilitas kompresor gas Sembakung oleh Pertamina EP. Pelaksanaan proyek-proyek tersebut seharusnya diselesaikan pada 2021, tetapi bisa diselesaikan pada tahun ini.
Setelah Proyek Merakes mundur ke tahun depan, maka SKK Migas menargetkan 11 proyek hulu migas dapat berproduksi dengan total nilai investasi mencapai US$ 164 juta. Proyek tersebut dijadwalkan beroperasi pada kuartal I hingga kuartal III tahun ini.
(Baca: Ada Tambahan Proyek Merakes, 12 Proyek Migas Berproduksi Tahun Ini)