Penjualan Properti Anjlok, Laba Summarecon Kuartal I Turun 12,32%
PT Summarecon Agung Tbk mencatatkan penurunan kinerja sepanjang kuartal I 2020, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Laba perseroan tercatat turun 12,32% per 31 Maret 2020.
Mengutip laporan keuangan pereseroan, sepanjang tiga bulan pertama tahun ini Summarecon Agung mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 1,03 triliun, turun 1,98% dibanding capaian periode yang sama tahun lalu. Pada kuartal I 2019, perseroan mampu membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 1,06 triliun.
Dari segmen usaha, perseroan mampu mencatatkan kenaikan pada penjualan properti residensial, khususnya rumah tapak untuk pihak ketiga. Pada kuartal I 2020, pendapatan dari pengembangan properti rumah mencapai Rp 297,64 miliar, melonjak 139,5% dibandingkan kuartal I 2019 yang sebesar Rp 124,16 miliar.
Namun, pengembangan properti lain tercatat turun cukup dalam. Untuk segmen properti komersial misalnya, tercatat pendapatan perseroan turun 7,09% menjadi Rp 144,45 miliar. Lalu, pendapatan dari segmen apartemen untuk pihak ketiga anjlok 50,6% menjadi Rp 49,69 miliar dari sebelumnya Rp 100,59 miliar pada kuartal I 2019.
Pendapatan dari penjualan kapling juga tercatat merosot sepanjang kuartal I 2020. Pada periode tersebut, penjualan kapling ke pihak ketiga tercatat Rp 3,17 miliar, anjlok 97,5% dibandingkan kuartal I 2019.
(Baca: Kuartal II Kontraksi, BI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi 2020 Hanya 1,9%)
Secara keseluruhan, penjualan properti Summarecon Agung kuartal I 2020 tercatat Rp 502,91 miliar, turun 6,95% dibandingkan capaian kuartal I 2019 yang sebesar Rp 540,52 miliar.
Adapun, untuk pendapatan dari segmen properti investasi, perseroan mencatatkan kenaikan pendapatan 3,49% sepanjang kuartal I 2020 dengan perolehan Rp 377,79 miliar.
Kemudian, Summarecon Agung juga mencatatkan kenaikan pendapatan dari segmen pengelolaan properti dan estate, serta dari hotel dan rekreasi sepanjang tiga bulan pertama tahun ini. Per 31 Maret 2020, pendapatan Summarecon Agung dari segmen ini sebesar Rp 158,68 miliar, naik 1,93% dibanding posisi per 31 Maret 2019.
Penurunan pendapatan bersih perseroan diikuti oleh kenaikan beban pokok penjualan dan beban langsung, sebesar 5,57%. Hal ini membuat laba kotor perseroan turun 8,5% menjadi Rp 527,92 miliar pada kuartal I 2020, dari sebelumnya Rp 576,68 miliar.
Selain itu, perseroan juga mencatat kenaikan pada akun biaya keuangan sebesar 3,15%, yang akhirnya mengikis perolehan laba sebelum pajak menjadi Rp 88,91 miliar.
Setelah dikurangi dengan pajak penghasilan dan beban lain-lain, laba bersih Summarecon Agung tercatat sebesar Rp 37,03 miliar, turun 12,32% dibandingkan perolehan laba kuartal I 2019 yang sebesar Rp 42,24 miliar.
(Baca: Semua Sektor Usaha Terpukul, Ekonomi Kuartal II Diprediksi Minus 3,4 %)