IHSG Diramal Menguat Jelang Rilis Data Inflasi
Indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi menguat pada perdagangan, Rabu (1/7). Penguatan awal bulan ini salah satunya ditopang oleh rilis data inflasi Juni oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup naik 0,07% di level 4.905,39. Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi meramal indeks hari ini kembali bergerak di zona hijau melanjutkan tren jangka menengah.
Berdasarkan analisis teknikal, indeks akan berada pada area support dan resistance di level 4.879 - 5.000. "Dari dalam negeri, tingkat inflasi ikut meramaikan data ekonomi yang akan menjadi sentimen selanjutnya," kata Lanjar dalam risetnya.
Badan Pusat Statistik akan mengumumkan data-data ekonomi hari ini pukul 11.00 WIB. Pada bulan sebelumnya atau Mei 2020, BPS mencatat inflasi hanya mencapai 0,07%.
(Baca: Investor Awasi Data Ekonomi, IHSG Hari Ini Berpeluang Naik)
Angka ini merupakan inflasi terendah sejak 1978, kendati bertepatan dengan periode Ramadan dan Lebaran. Rendahnya inflasi periode tersebut terjadi seiring permintaan yang melemah akibat pandemi Covid-19.
Tak hanya itu, inflasi Mei juga jauh berada di bawah inflasi periode Ramadan dan Lebaran tahun lalu yang jatuh pada Juni sebesar 0,55%. Untuk periode Juni 2020, Bank Indonesia memperkirakan indeks harga konsumen pada Juni menurun atau deflasi. Hal ini akibat harga sejumlah komoditas yang turun, antara lain bawang putih dan emas.
Dengan berbagai sentimen tadi, IHSG diperkirakan melaju di zona positif. Adapun sejumlah saham yang Lanjar rekomendasikan kepada investor pada perdagangan hari ini di antaranya, PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA).
Lalu, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT GUdang Garam Tbk (GGRM), dan PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).