Kasus Covid-19 Masih Meningkat, Harga Emas Antam Naik ke Rp 938 Ribu

Image title
13 Juli 2020, 10:41
Ilustrasi, emas batangan PT Aneka Tambang (Tbk). Dipicu kekhawatiran lambatnya proses pemulihan ekonomi global, harga emas naik ke level US$ 1.804,41 per ons.
KATADATA
Ilustrasi, emas batangan PT Aneka Tambang (Tbk). Dipicu kekhawatiran lambatnya proses pemulihan ekonomi global, harga emas naik ke level US$ 1.804,41 per ons.

Harga emas bergerak naik seiring dengan meningkatnya kekhawatiran pelaku pasar terhadap terus bertambahnya kasus positif virus corona atau Covid-19 secara global. Kenaikan harga emas spot global diikuti pula oleh kenaikan harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam)

Mengutip Bloomberg, Senin (13/7) harga emas di pasar spot tercatat berada di level US$ 1.804,41 per ons, naik 0,32% dibandingkan harga sebelumnya.

Harga emas diprediksi naik signifikan, karena pelaku pasar kian khawatir terhadap prospek pemulihan ekonomi global. Kekhawatiran ini, didasarkan atas kenaikan jumlah kasus positif Covid-19 secara signifikan di beberapa negara, terutama Amerika Serikat (AS).

Di negara bagian Florida misalnya, pada Minggu (12/7) tercatat penambahan kasus positif Covid-19 menembus 15.000 kasus dalam waktu 24 jam. Hal ini membuat pelaku pasar khawatir, mengingat Presiden AS Donald Trump tetap kukuh melonggarkan pembatasan.

Belum lagi soal maraknya aksi menolak memakasi masker di AS, makin membuat pelaku pasar khawatir prospek pemulihan ekonomi bakal tertunda atau bahkan gagal.

Di sisi lain, tensi antara AS dan Tiongkok masih memanas, menyusul keengganan Trump bernegosiasi dengan pemerintah Tiongkok terkait fase kedua perjanjian perdagangan. Sikap keras AS ini makin mengaburkan harapan normalnya hubungan dagang antara kedua negara ini.

Alhasil, pelaku pasar mengalihkan dana ke aset yang aman atau safe haven assets seperti emas, yang memang digunakan sebagai instrumen lindung nilai di tengah ketidakpastian politik dan ekonomi.

Meski demikian, harapan membaiknya perekonomian belum ditanggalkan oleh para pelaku pasar. Mengutip Reuters, Senin (13/7), pelaku pasar tengah menanti rilis data makro ekonomi AS, dan data pendapatan korporasi besar AS.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...