Garuda Berencana Sediakan Layanan Umrah Tanpa Transit di Jakarta

Image title
14 Juli 2020, 16:42
garuda indonesia, umrah, maskapai penerbangan, jakarta
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi, pesawat Garuda Indonesia. Garuda berencana membuka rute penerbangan umrah langsung ke tanah suci tanpa transit di Jakarta.

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk memiliki strategi jangka panjang untuk layanan penerbangan umrah. Meskipun, ibadah ke tanah suci masih dilarang karena penyebaran Covid-19. 

BUMN itu rencananya membuka layanan penerbangan langsung ke tanah suci dari kota-kota di luar Jakarta. "Kami sedang diskusi dan mudah-mudahan, begitu umrah bisa dibuka, kami bisa melaksanakan penerbangan langsung tanpa mampir di  (bandara) Jakarta," kata Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dalam rapat dengan Komisi VI di Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa (14/7).

Rencana tersebut merupakan salah satu langkah optimalisasi pendapatan Garuda dari bisnis penerbangan umrah. Hal itu juga sejalan dengan masukan dari banyak agensi wisata dan penumpang Garuda yang berasal dari luar Jakarta.

Irfan menyebut beberapa rute yang berpeluang terbang langsung ke tanah suci, yakni Palembang, Surabaya, Ujung Pandang, dan Padang. Namun, Irfan tidak menutup kemungkinan membuka layanan penerbangan langsung ke Arab Saudi dari kota-kota lain di Tanah Air.

"Kami juga diskusi dengan Kementerian Agama untuk possibility untuk fokus direct flight ke Arab daripada mampir ke tempat-tempat lain," kata Irfan.

(Baca: Kehilangan Empat Momentum Peak Season, Pendapatan Garuda Anjlok 90%)

Selain itu, Garuda bakal menerapkan strategi jangka panjang berupa hard block. Dengan strategi tersebut, pesawat Garuda akan terbang ke satu kota dengan status sudah di-block oleh pihak ketiga dan semua isinya ditentukan oleh pihak ketiga.

Melalui strategi itu, manajemen Garuda berharap pihak ketiga dapat memastikan penumpang dari luar negeri datang ke Indonesia. "Diharapkan Garuda fokus mendatangkan penumpang wisatawan daripada membawa penumpang Indonesia ke luar negeri," kata Irfan.

Di sisi lain, Garuda juga menerapkan strategi jangka pendek, terutama untuk menjaga arus kas perusahaan. Hingga 1 Juli 2020, arus kas perusahaan hanya tersisa US$ 14,5 juta atau sekitar Rp 211,21 miliar.

Salah satu strateginya yaitu menawarkan pensiun dini kepada pegawai Garuda. Irgan mengatakan, pensiun dini diperbolehkan bagi pegawai yang berusia di atas 45 tahun. Hingga saat ini, ada 400 pegawai yang ikut dalam program tersebut. 

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...