Ekspansi ke Pasar Baru, Matahari Buka 2 Unit Gerai di Kuartal II
Peritel busana PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) berencana membuka dua unit gerai baru yakni di Mamuju, Sulawesi Utara serta Cilegon, Banten pada kuartal II 2018. Pembukaan gerai baru tersebut sejalan dengan strategi perseroan untuk meningkatkan penetrasi penjualan di pasar baru.
Hingga akhir tahun, perseroan menargetkan membuka sebanyak 6-8 unit gerai baru di beberapa titik lokasi di Indonesia.
CEO dan Vice President Director Matahari Departement Store Richard Gibson mengatakan perseroan melihat ada peluang bagi Matahari untuk meningkatkan pangsa pasar melalui ekspansi jaringan gerai, khususnya di beberapa area startegis.
"Perseroan optimis dengan pembukaan gerai, dimana beberapa di antaranya terletak di kota yang baru, sehingga memberikan kami peluang dalam memberi pilihan produk kepada pasar baru," ujarnya seperti yang dikutip dari keterangan resmi, Selasa (4/4).
Dengan pembukaan dua gerai baru tersebut, maka hingga Juni 2018 atau sebelum periode Lebaran nanti secara total Matahari akan mengoperasikan sekitar 156 unit gerai. Adapun untuk mendukung ekspansinya tahun ini, perseroan sebelumnya mengatakan telah menyiapkan alokasi belanja modal (capital expanditure/capex) sebesar Rp 400 miliar hingga Rp 500 miliar.
Sedangkan sepanjang tahun lalu perusahaan tercatat telah menutup sekitar 4 unit gerai dan membuka 8 gerai baru, termasuk di antaranya 2 speciality store.
Mengutip data kinerja keuangan perusahaan yang dipublikasikan kepada Bursa Efek Indonesia, sepanjang 2017 perseroan mencatat penjualan sebesar Rp 17,4 triliun, naik tipis 1,2% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 17,2 triliun. Pertumbuhan penjualan Matahari kurang optimal terjadi lantaran pertumbuhan rata-rata penjualan tiap toko (same store sales growth/SSSG) perseroan yang terus tertekan sejak 2016.
(Baca juga: Daya Beli Melemah, Rata-rata Penjualan Gerai Matahari Turun 1,2%)
Pada 2017, SSSG Matahari tercatat negatif 1,2% , berbanding terbalik dengan tahun sebelumnya yang masih mampu tumbuh sebesar 5,5% . Meski demikian, kinerja SSSG di 2016 masih terpantau lebih rendah dibanding 2015 yang mampu mencetak angka pertumbuhan 6,8%.
Data perusahaan juga menunjukan, penurunan profil SSSG dan penjualan umumnya terjadi di beberapa wilayah operasi Matahari, seperti wilayah Jakarta dan sekitarnya yang tercatat -1,4%, Jawa -1,1% dan kawasan luar Jawa -1,3%.
Penurunan tersebut turut menyebabkan EBITDA dan EBITDA margin perseroan turun masing-masing sebesar 2,2% dan 60 basis poin (bps).
“Meskipun dilatar belakangi pelemahan daya beli konsumen, kami berhasil meningkatkan total penjualan sebesar 1,2%. Dengan program baru merchandise initiatives kami dan antisipasi kondisi ekonomi makro yang menguat, kami optimis bahwa penjualan akan tumbuh lebih baik di 2018," ujar Gibson dalam keterangan sebelumnya.
(Baca juga : Usai Tutup Gerai New Look, MAP Siap Lanjutkan Ekspansi di 2018)