Bangun Enam Pabrik, Pupuk Indonesia Butuh Dana Rp 10 Triliun

Miftah Ardhian
8 Desember 2017, 15:16
Pupuk Indonesia
Arief Kamaludin (Katadata)

(Baca: PLN dan Pupuk Indonesia Siap Serap Gas dari Blok Masela)

Khusus untuk penerbitan obligasi, Pupuk Indonesia masih memiliki sisa Rp 3 triliun dari pagu Rp 10 triliun yang belum ditarik sebelumnya. Sehingga, kemungkinan sisa dana tersebut akan ditarik pada tahun depan. Namun, dana tersebut utamanya akan digunakan untuk me-refinancing (melunasi) utang yang sudah jatuh tempo. "Pokoknya kami akan mencari dana yang efisien dan mudah," ujar Aas.

Aas melanjutkan dalam upaya ekspansi ini, Pupuk Indonesia akan lebih banyak memproduksi pupuk jenis NPK. Pupuk Indonesia akan menambah produksi pupuk NPK ini hingga 3 juta ton dalam jangka waktu lima tahun ke depan. Saat ini, produksi pupuk tersebut baru sebesar 3 juta ton pertahun. 

(Baca: Gas Blok Masela Dipatok US$ 5, Pabrik Pupuk Akan Mangkrak)

Pupuk ini merupakan buatan yang berbentuk cair dan padat ini mengandung unsur hara utama yakni nitrogen, fosfor, dan kalium. dia mengklaim pupuk ini lebih bermanfaat bagi petani, dibandingkan pupuk urea karena kandungannya yang lebih lengkap.

"Ibaratnya kalau kita pakai Urea, kita hanya makan dengan nasi saja. Kalau dengan NPK, kita makan sudah ada tempenya, ada tahunya," ujarnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...