Tekan Kerugian, Garuda Tunda Kedatangan 10 Pesawat Baru Hingga 2019

Miftah Ardhian
22 September 2017, 13:36
Pahala Manshury
ANTARA FOTO/Fajrin Raharjo
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Pahala Nugraha Mansury berpose usai memberikan keterangan kepada wartawan di kantor Garuda City Center, Tangerang, Banten, Rabu (12/4).

"Ke depan kami akan meningkatkan available seat kilometers yang miliki, tapi bukan dengan menambah jumlah pesawat, tapi meningkatkan utilisasi pesawat," ujarnya.

Secara umum, Pahala menjelaskan, kinerja keuangan Garuda saat ini sudah membaik. Pada kuartal III-2017 ini, Pahala menyatakan, pihaknya telah mencatatkan keuntungan. Di kuartal IV-2017 pun, dirinya menargetkan Garuda juga memperoleh keuntungan.

Hanya, diakuinya kerugian yang dialami selama Semester I-2017 cukup besar, sehingga, sampai akhir tahun, kinerja keuangan Garuda diprediksi tetap mengalami kerugian.

Sebelumnya, Garuda masih mengalami rugi bersih sekitar US$ 283,8 juta pada semester I tahun ini. Kerugiannya membengkak 349% dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar US$ 63,2 juta. Kerugian tersebut terjadi akibat harga bahan bakar yang meningkat 36,5% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

"Kami membiayai pesawat biasanya melalui operational lease. Sebetulnya pesawat-pesawat ini kan akan menggantikan pesawat yang sebelumnya ada. Dengan tidak melakukan delivery, biaya leasing bisa diturunkan 20-22%," kata Pahala.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda, Helmi Imam Satriyono mengungkapkan, penundaan kedatangan pesawat baru ini memang untuk menjaga kinerja keuangan perusahaan. "Kami masih diskusi, 10 sudah ok untuk diundur sisanya masih dalam tahap pembahasan," ujarnya. 

Halaman:
Reporter: Miftah Ardhian
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...