Suksesi di Astra Hari Ini, Calon Presdir Mengerucut ke Djony Bunarto
PT Astra International Tbk (ASII) akan melangsungkan suksesi kepemimpinan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar hari ini, Selasa (16/6). Prijono Sugiarto, Presiden Direktur Astra yang sudah menjabat selama 10 tahun, bakal diganti. Calon penggantinya mengerucut kepada Wakil Presdir Astra saat ini, Djony Bunarto Tjondro.
Pengangkatan anggota direksi dan perubahan susunan anggota dewan komisaris memang menjadi salah satu mata acara RUPST Astra hari ini. Meski tak secara spesifik mencantumkan agenda pergantian presdir, raksasa bisnis multisektor ini diyakini akan melakukan suksesi kepemimpinan karena Prijono sudah menjabat selama dua periode.
Sempat berhembus kabar di antara para investor, dua nama kandidat yang menjadi pengganti Prijono. Keduanya berasal dari internal perusahaan, yaitu Djony Bunarto dan Direktur Astra International Gidion Hasan.
(Baca juga: Gelar RUPS Besok, Astra Disebut Bakal Ganti Presdir Prijono Sugiarto)
Seorang analis senior di pasar modal yang kerap mengamati aksi korporasi Grup Astra menyatakan, regenerasi dan suksesi kepemimpinan di kelompok usaha bernilai kapitalisasi pasar sekitar Rp 192 triliun tersebut sangat terencana dan disiapkan matang. Nakhoda baru akan ditempati oleh figur senior dan paling berpengalaman di berbagai sektor usaha Grup Astra.
Pola tersebut setidaknya terlihat ketika Prijono terpilih sebagai Presdir Astra pada 1 Maret 2010, menggantikan Michael D. Ruslim yang meninggal dunia dua bulan sebelumnya. Kala itu, Prijono sudah menjabat Direktur Astra International selama sembilan tahun.
(Baca juga: Penjualan Mobil Anjlok 96%, Selama Mei Hanya Laku 3.705 Unit)
Dalam rentang waktu itu, dia juga mengisi pos komisaris di beberapa perusahaan Grup Astra. Di antaranya di PT Pamapersada Nusantara (pertambangan), PT United Tractors Tbk (alat pertambangan), PT Astra Agro Lestari Tbk (perkebunan), dan PT Federal International Finance (pembiayaan). Ia juga pernah menjadi direktur di beberapa perusahaan otomotif Grup Astra.
Pendahulu Prijono, Michael D. Ruslim menjadi Presdir Astra tahun 2005 setelah menempati pos wakil presdir. Begitu pula dengan Budi Setiadharma yang jadi Presdir Astra tahun 2002 - 2005, sebelumnya menduduki kursi wakil presdir.
Jadi, merujuk pada pola dan kriteria tersebut, calon presdir baru Astra pengganti Prijono mengerucut kepada Djony Bunarto. Pria berusia 56 tahun ini menjabat Wakil Presdir Astra sejak April 2019, namun sudah ada di jajaran direksi sejak tahun 2015.
Ia pernah menjabat Presdir PT Astra Sedaya Finance (pembiayaan), Chief Executive PT Astra International Tbk – Daihatsu Sales Operation dan Presiden Komisaris PT Astra Otoparts Tbk. Selain itu, menjadi Komisaris Astra Agro Lestari, United Tractors dan PT Astra Honda Motor.
Manajemen Astra belum berkomentar perihal nama presdir baru perusahaan tersebut. Sedangkan Kepala Divisi Komunikasi Korporat Astra International Boy Kelana Soebroto mengatakan perusahaan tidak dapat memberikan pernyataan terkait rumor.
"Terkait seluruh agenda RUPST Astra akan diputuskan pada saat RUPST Astra, 16 Juni 2020," ujarnya kepada Katadata.co.id melalui pesan singkat.
(Baca juga: Terimbas Pelemahan Daya Beli, Laba Bersih 2019 Astra Stagnan Rp 21,7 T)
Pada tahun 2019, Astra International mencetak rekor tertinggi laba bersih yaitu sebesar Rp 21,7 triliun. Namun, kinerja perusahaan tahun ini menghadapi tekanan seiring dampak pandemi Covid-19. Pada kuartal I 2020, laba bersih Astra mencapai Rp 4,8 triliun atau turun 7,77% dibandingkan periode sama tahun lalu. (Baca juga: Terimbas Corona & Harga Komoditas, Laba Grup Astra Kuartal I Turun 8%)
Pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin kemarin (15/6), harga saham Astra International turun 1,04%. Saham emiten berkode ASII ini ditutup pada harga Rp 4.740 per saham.