Utang Bank Dunia dan AIIB Rp 5,7 Triliun untuk Poles Daerah Kumuh

Desy Setyowati
13 Juli 2016, 14:31
Kemiskinan
Arief Kamaludin|KATADATA

(Baca: Swiss dan Bank Dunia Hibahkan Rp 179 Miliar untuk Tata Kota)

Sejak tahun lalu hingga 2019, pemerintah juga menyediakan pendanaan sebesar US$ 1,3 miliar untuk program KOTAKU. Sepanjang lima tahun tersebut, program yang berlangsung di 154 kota ini juga akan didukung secara paralel melalui pembiayaan oleh Bank Pembangunan Islam (IsDB).

Pemerintah Australia melalui Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT) juga memberikan dukungan teknis kepada program ini melalui skema terpisah.

Menurut Ketua Tim Bank Dunia George Soraya, program semacam ini bisa menjadi jalan keluar untuk membuat kawasan perkotaan menjadi lebih inklusif. Namun, pendekatan semacam ini juga perlu usaha dari banyak pemangku kepentingan dan berbagai sumber pendanaan.

(Baca: Ketimpangan Turun, Ekonomi Masih Dikuasai 20 Persen Penduduk)

Hal itu perlu mengingat komunitas di wilayah kumuh merupakan penduduk yang juga rentan terhadap bencana alam, tetapi tidak menikmati pertumbuhan ekonomi nasional. “Komunitas yang tinggal di daerah kumuh tidak serta merta menikmati pertumbuhan (ekonomi di) kota. Mereka tidak terlibat dalam perekonomian formal maupun tempat tinggal yang aman dan terjangkau,” kata George.

Halaman:
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...