Keindahan Wisata Mangrove Surabaya di Daerah Gunung Anyar dan Wonorejo

Image title
15 November 2021, 19:40
Wisata Mangrove Surabaya di daerah Gunung Anyar
bappeko.surabaya.go.id
Wisata Mangrove Gunung Anyar, Surabaya

Menikmati alam dengan berkunjung ke hutan bakau atau mangrove dapat menjadi alternatif wisata akhir pekan. Rimbun tanaman mangrove menyediakan hawa sejuk dan asri. Selain itu, wisata mangrove juga edukatif.

Di Surabaya, terdapat beberapa hutan mangrove yang dapat dikunjungi. Letaknya berdekatan di pesisir pantai. Jadi, pengunjung dapat berpindah dari satu hutan ke hutan lain dengan mudah untuk berganti suasana.

Mengutip Kementerian Kelautan dan Perikanan, kawasan hutan mangrove berfungsi untuk menyerap kotoran yang berasal dari sampah manusia maupun kapal yang berlayar di laut. Mangrove juga menyerap semua jenis logam berbahaya dan membuat kualitas air menjadi lebih bersih.

Sebagai rekomendasi, simak pilihan wisata mangrove Surabaya yang dapat dikunjungi.

Wisata Mangrove Gunung Anyar

Tempat wisata ini terletak di Jalan Medokan Sawah Timur Segoro Tambak Sedati, Medokan Ayu, Kec. Rungkut, Kota Surabaya, Jawa Timur. Luas lahan hutan di kawasan wisara mangrove Surabaya ini mencapai 25 hektar.

Adapun fasilitas yang tersedia meliputi jogging track sepanjang 630 meter, menara pantau setinggi 12 meter, spot foto, dermaga perahu, area piknik, wisata perahu menuju menara, toilet dan mushola. Pada bagian ujung timur kawasan ini, pengunjung dapat menaiki menara pandang setinggi 12 meter.

Meskipun begitu, perlu diingat bahwa menara pandang yang terbuat dari besi dan bambu itu hanya boleh dinaiki maksimal 10 orang secara bergantian. Dari atas, wisatawan dapat menikmati pemandangan kawasan mangrove Gunung Anyar dengan jelas dan berfoto.

Area jogging track dikelilingi pepohonan mangrove yang rimbun, sehingga dapat digunakan sebagai penghalang sinar matahari. Di sekitar area terdapat lahan untuk piknik, pengunjung dapat menggelar tikar dan makan. Namun, ingat untuk tidak membuang sampah sembarangan.

Sekitar kawasan hutan terdapat banyak spot foto menarik, salah satunya jembatan gantung. Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMD) menyebut jembatan memiliki lebar satu meter dan mampu menahan beban hingga 20 orang. Namun, demi keamanan jumlahnya dibatasi hanya enam orang sekali jalan.

Ekowisata Mangrove Wonorejo

Ekowisata Mangrove Wonorejo
Ekowisata Mangrove Wonorejo (bappeko.surabaya.go.id)

Ekowisata Mangrove Wonorejo berada di Jalan Wonorejo Timur No.1, Wonorejo, Kec. Rungkut, Kota Surabaya, Jawa Timur. Luas lahannya mencapai 800 hektare dan dilengkapi fasilitas penunjang, seperti pendopo, kolam pancing dan jogging track.

Jogging track di Ekowisata Mangrove Wonorejo mempunyai panjang dua kilometer dan dikelilingi tanaman yang rimbun. Beberapa fauna juga tinggal di area sekitar, seperti kepiting rawa yang tinggal di area wisata mangrove Surabaya tersebut. Wisatawan juga dapat berkeliling di perairan menggunakan perahu dengan harga Rp 25.000 per orang, atau menggunakan speed boat dengan harga sewa Rp 300.000 untuk enam orang.

Wisata Surabaya ini juga berfungsi sebagai sarana edukasi untuk memperoleh informasi dan pengetahuan mengenai fungsi dan manfaat mangrove serta kawasan resapan, serta dampaknya terhadap Kota Surabaya. Hal tersebut dapat menimbulkan dampak positif dan memicu kesadaran tentang pentingnya fungsi lingkungan bagi kehidupan.

Salah satu atraksi menarik di Ekowisata Mangrove Wonorejo adalah jembatan gantung yang megah. Menurut publikasi Pemerintah Kota Surabaya, jembatan gantung ini terbuat dari bambu betung.

Bambu tersebut memiliki diameter yang paling besar dan kuat di antara jenis bambu lainnya. Rata-rata kekuatan bambu ini bisa mencapai dua hingga tiga tahun. Kapasitas jembatan gantung diperkirakan bisa dinaiki maksimal 15 orang.

Mengutip publikasi Dinas Perpustakaan & Kearsipan Jawa Timur, kawasan mangrove di Pamurbaya, Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya memiliki 140 spesies burung terbesar di pulau Jawa.

Dari 140 spesies tersebut, sekitar 84 spesies merupakan spesies menetap, 12 spesies dilindungi, dan 44 spesies migran.

Batik Mangrove

Masyarakat Kampung Wonorejo, Kecamatan Rungkut, Surabaya, membuat kreasi batik mangrove dengan desain unik. Mengutip publikasi Dinas Perpustakaan & Kearsipan Jawa Timur, setidaknya ada 12 pembatik di Wonorejo yang mengabadikan motif mangrove pada batik.

Kampung Wonorejo, terutama di RW 07, telah dinobatkan sebagai Kampung Batik Mangrove. Para wisatawan dapat mengetahui proses membatik mangrove serta dapat membeli dan mencoba memasarkannya ke luar kota.

Rumah para pembatik juga menjadi kunjungan wisatawan. Pada rumah salah satu penggeraknya, terdapat tampilan batik mangrove dalam berbagai bentuknya. Kegiatan membatik dilakukan di sela-sela kesibukan lain.

Bahkan, tidak ada pertemuan rutin untuk kumpul bersama. Tetapi, para pembatik tetap menghasilkan beragam produk batik mangrove berkualitas yang siap untuk dipasarkan. Batik hasil kreasi warga Wonorejo diberi label “Batik Seru” (Batik Mangrove Rungkut Surabaya).

Batik mangrove sudah terkenal dan sering dikenakan para pejabat di lingkungan Dinas Provinsi Jawa Timur maupun Dinas Pemerintahan Kota dan Kabupaten. Bahkan, menurut Dinas Koperasi, batik mangrove sudah pernah dikenalkan ke Singapura.

Selain batik, warga sekitar memanfaatkan bakau menjadi barang rumah tangga yang berguna. Masyarakat kampung Wonorejo di Kecamatan Rungkut membuat olahan dari buah mangrove menjadi beragam kue, seperti jenang, roti, tart, bubur, dan sirup.

Sedangkan sebagian warga lain memanfaatkan biota di sekitarnya menjadi bahan makanan, seperti kepiting rajungan yang diolah menjadi kerupuk.

Editor: Intan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...