Mengenal Gambus, Alat Musik Khas Melayu

Tifani
Oleh Tifani
6 September 2022, 15:07
Gambus
Dok. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Ilustrasi, alat musik tradisional khas Riau, Gambus

Pergeseran nilai spiritual dan kebersamaan dalam masyarakat Melayu di Riau inilah yang menyebabkan perubahan pandangan masyarakat terhadap kesenian Gambus dan Zapin. Musik Gambus semakin berkembang sejak berpindah alih fungsi sebagai pengiring Zapin di pentas. Sehingga, lagu yang mulanya bernuansa Islami berubah menjadi lagu-lagu yang lebih sekuler.

Perbedaan Gambus Antar Daerah

Dilansir dari laman warisanbudaya.kemdikbud.go.id, Gambus juga dikenal masyarakat Melayu yang bermukim di Ketapang. Masuknya Gambus di Pulau Kalimantan dimulai dari para mubaligh yang berasal dari Pulau Sumatera. Mereka menggunakan kesenian Gambus untuk mengajarkan nilai-nilai agama Islam di Kalimantan.

Gambus diserap dan dimainkan oleh penduduk asli Desa Mengkiang. Mereka melihat Gambus sebagai alat musik gambus yang unik. Mereka juga terpesona akan keindahan syair-syair yang dinyanyikan oleh pemain Gambus.

Ukuran Gambus khas Melayu di Kalimantan cukup ramping dan memiliki bentuk yang sedikit membulat. Bagian penutup perut Gambus Melayu di Kalimantan biasanya terbuat dari kulit kambing. Ciri utama alat musik Gambus yaitu merupakan satu bagian yang dibentuk dengan proses dipahat.

Bila dicermati, bentuk Gambus terdiri dari kepala, telinga untuk menyetel tali, leher, perut, dan bagian ekor. Sebagian perut gambus yang dipahat biasanya ditutup dengan lembaran papan tipis. Umumnya itu menggunakan kayu nangka. Beberapa Gambus zaman dahulu menyertakan tulisan ayat-ayat Alquran di bagian kulitnya.

Namun, kini itu lebih bermotifkan flora dan fauna. Sedangkan Gambus yang berkembang di Melayu Pulau Sumatera umumnya memiliki tujuh penyetem (telinga) yang dipasakkan pada kepala gambus. Bentuk kepala dan desain perut gambus juga berbeda-beda di tiap daerah, mengikuti budaya setempat.

Kepala Gambus yang ada daerah Riau, berbeda dengan daerah-daerah di Malaysia dan Brunei yang umumnya lebih sederhana. Di daerah Riau, kepala gambus biasanya menggambarkan simbol-simbol seperti burung, bunga, atau kepala hewan, yang mewakili mitologi.

Setiap gambus pun memiliki ukuran berbeda-beda. Gambus yang ada di Indonesia biasanya memiliki leher yang lebih kecil dan panjang, sedangkan gambus semenanjung Malaysia relatif lebih pendek. Semua gambus Melayu memiliki bagian ekor untuk pegangan tali senar. Ukuran panjang keseluruhan gambus umumnya sekitar 1 meter, dengan ketebalan 10-15 cm dan lebar 20-25 cm.

Bagian depan leher rata dengan bagian bawah perut yang ditutup dengan menggunakan kulit kambing kering sekitar 30 cm. Umumnya, gambus terdiri atas empat nada. Nada gambus cukup beragam. Ada yang bernada A-D-G-C, G-D-G-C, dan masih banyak lagi.

Halaman:
Editor: Agung
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...