Pemerintah & Kontraktor Migas Godok Antisipasi Anjloknya Harga Minyak
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral atau ESDM menggelar rapat kerja dengan kontraktor kontrak kerja sama pada Senin (9/3). Salah satu yang dibahas yaitu langkah antisipasi pemerintah menghadapi turunnya harga minyak dunia terhadap sektor migas.
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan anjloknya harga minyak hanya sementara. Biarpun begitu, pemerintah tetap menyiapkan langkah antisipasi.
"Akan kami kaji. Intinya ini kan sementara, kami lihat dulu perkembangannya seperti apa. Nanti kami antisipasi,” kata Arifin di Gedung Kementerian ESDM, Senin (9/3).
Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi menambahkan, anjloknya harga minyak dunia memang perlu diantisipasi karena bisa berdampak terhadap penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dan investasi dari sektor migas.
"Investasi jadi concern kami juga, investor pasti akan mengevaluasi investasi mereka di dunia oil and gas," ujarnya.
Namun, merosotnya harga minyak juga bisa berdampak positif bagi masyarakat. Salah satunya, potensi penurunan harga jual BBM.
(Baca: Harga Minyak Anjlok, Harga BBM BP-AKR Bisa Turun Bulan Depan)
Apalagi pemerintah telah menetapkan formula harga BBM dalam Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No 187/2019. "Pemerintah tetap mengawasi untuk harga BBM nonsubsidi," kata Agung.
Selain itu, turunnya harga minyak dunia dapat dimanfaatkan Pertamina untuk mengamankan pasokan minyak dalam negeri. "Kesempatan Pertamina beli crude dengan harga murah, bila perlu untuk kontrak jangka panjang," ujarnya.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati juga menyatakan penurunan harga minyak akan berdampak positif terhadap pengadaan minyak mentah perusahaan. Pihaknya berencana menambah impor minyak mentah untuk diolah di kilang BBM milik Pertamina.
“Di hilir kan bagus. Kami akan beli banyak jadinya, mumpung harga masih rendah,” ujar Nicke.
(Baca: Ekonomi Lesu Akibat Corona, Gubernur BI Cemaskan Perang Harga Minyak)